Syamrah, Ojol Perempuan Tangguh Penakluk Jalanan di Kota Taman

Syamrah Salah Satu Pengemudi Ojol Perempuan di Kota Taman.

Bontang. Syamrah, perempuan umur 40 tahun ini, memang bukan satu-satunya pengemudi ojek online (kurir) perempuan yang ada di Kota Taman.

Syamrah, mulai menekuni pekerjaan ojol, sejak mula pandemi Covid-19 melanda negara Indonesia.

Bekerja sebagai ojol terpaksa ia lakukan. Lantaran, sulitnya mendapat pekerjaan saban tahun, sejak pandemi Covid-19 telah memorak-porandakan tatanan ekonomi secara global.

Banyak alasan yang ia kemukakan, mengapa pekerjaan ojol ini ia tekuni. Selain untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya, pekerjaan itu juga ia lakukan untuk meringankan beban suaminya.

“Alhamdulillah, meski agak berat, pekerjaan ojol ini bisa mencukupi kebutuhan keluarga saya,” ungkapnya yang ditemui pada Rabu, (1/9/2021) pagi, di sela-sela ia melakukan pekerjaannya.

Saban hari, Syamrah pernah mengepos foto kegiatannya di akun facebook media sosial miliknya.

Di foto itu, Syamrah tampak menjadi sosok perempuan yang tangguh. Lantaran, begitu banyak pesanan pelanggan yang harus ia bawa, sehingga membuat motor matic tua miliknya tampak penuh dan sesak dengan barang.

Foto yang ia posting di akun media sosialnya ini, rupanya menghadirkan banyak dukungan dari keluarga, rekan dan sahabatnya.

Syamrah menjelaskan, dari pagi hingga-malam hari, jumlah orderan yang dilayaninya bisa mencapai puluhan pengantaran.

“Lumayan lah pelanggan yang membutuhkan jasa ku. Mungkin ada puluhan lah, De. Pelanggan ku lebih banyak dari teman terdekat,” jelasnya.

Syamrah mengaku, jika meng-antarkan barang orderan para pelanggan, ojol harus gesit mengemudi. Ojol juga harus pandai menghapal jalan-jalan tikus yang ada di Kota Taman.

“Harus gesit dan pintar hapal jalan-jalan tikus. Masalahnya kalau telat sedikit, nanti di komplain sama pelanggan,” katanya.

Syamrah, mempunyai 1 orang anak perempuan yang telah menyelesaikan bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Syamrah dan anaknya tinggal di Bukit Indah, Kelurahan Tanjung Laut, Kecamatan Bontang Selatan.

Dalam kesehariannya, Syamrah terkadang bekerja sebagai instruktur Zumba di salah-satu sanggar senam. Selain itu, ia juga membuka warung kecil atau kantin di salah-satu sekolah di Bontang.

“Kalau ada waktu luang, saya terkadang isi senam di tempat teman. Saya ada warung kecil di sekolah. Kalau saya lagi kerja, anak saya yang bantu jualan. Masalahnya suami juga kerja kalau pagi,” terangnya.

Syamrah mengaku banyak suka dan duka dalam melakoni pekerjaan ojol ini. Ia patut bersyukur di tengah pandemi ini, ia dan keluarganya masih bisa bertahan hidup dan mencari rezeki yang halal di Kota Taman ini.

Laporan: Aris