Bontang. Ada banyak cara bagi masyarakat untuk mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan yang dicapai. Salah satu ungkapan tersebut digambarkan dalam sebuah tarian dengan penuh suka cita. Seperti apa ungkapan rasa syukur yang digambarkan dalam sebuah tarian dengan penuh suka cita itu?
Inilah Tari Jepen Bu Begenjoh, sebuah tarian dari masyarakat Kutai sebagai ungkapan rasa syukur atas keberhasilan yang dicapai. Tari Jepen Bu Begenjoh ini menceritakan kehidupan dan aktivitas masyarakat yang berada di bantaran Sungai Mahakam maupun danau. Yang merupakan salah satu tarian yang ditampilkan di Festival Lomba Miskat, Tari Jepen, dan Kuliner Khas Kutai yang digelar di Lapangan Parkir Stadion Rondong Demang, Tenggarong.
Dijelaskan Koreografer Jepen Bu Begenjoh, Aji Reni Askar, tarian Jepen Bu Begenjoh juga menggambarkan bagaimana masyarakat mencari nafkah dengan menangkap ikan di sungai maupun danau. Tarian ini berkisah tentang para ibu rumah tangga yang membantu suami dalam memanen ikan. Dengan penuh rasa suka cita, para ibu rumah tangga ini pun mengungkapkan rasa syukurnya melalui Tari Jepen Bu Begenjoh.
“Properti yang digunakan dalam tarian ini adalah sebuah alat tangkap ikan bernama bubu, yang merupakan alat tangkap tradisional ramah lingkungan,” terangnya.
Ditambahkan Aji, Tari Jepen Bu Begenjoh ini juga membawa pesan agar masyarakat tetap menjaga lingkungan, sehingga habitat ikan di sungai maupun danau dapat berkembang hingga masa mendatang. Tak hanya itu, tarian ini juga menyampaikan pesan agar masyarakat menangkap ikan dengan peralatan yang ramah lingkungan.
“Melalui tarian ini, generasi muda diharapkan terus melestarikan dan menjaga kearifan lokal, khususnya tradisi budaya yang ada di tanah Kutai. Dengan demikian, Tari Jepen Bu Begenjoh bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga sebuah sarana edukasi dan pelestarian budaya yang sarat makna,” pungkasnya.