Bontang. Menggandeng Balai Standardisasi Nasional (BSN), Pupuk Kaltim menggelar seminar peningkatan daya saing dan kompetensi sumberdaya manusia melalui standarisasi, di Ruang Pirus Hotel Grand Equator. Rabu, 9 Januari 2019.
Hadir pada kesempatan itu ratusan peserta dari karyawan grade 1 dan 2, Joint Venture Company (JVC), anak perusahaan dan yayasan, serta perwakilan Pemerintah Kota Bontang bersama mitra perusahaan serta usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) se-Kota Bontang.
“Kegiatan upaya Pupuk Kaltim agar para pelaku UMKM dan seluruh mitra perusahaan senantiasa memerhatikan standardisasi, sekaligus mampu mendapatkan label resmi SNI,” kata Direktur Utama Pupuk kaltim Bakir Pasaman, pada sambutannya.
Upaya tersebut merupakan tindaklanjut serta kewajiban Pupuk kaltim sebagai salah satu Industry Leader di Indonesia, dengan nilai Malcolm Balridge mencapai 677. Serta mampu mencapai predikat Grand Platinum pada SNI Award BSN, setelah berhasil mempertahankan predikat Platinum 3 tahun berturut.
“Ini juga bentuk perhatian perusahaan bagi seluruh pihak, agar meningkatkan mutu produk maupun pelayanan sesuai standardisasi yang ditetapkan pemerintah. Dan mendorong seluruh pihak dapat meningkatkan kualitas serta sistem manajemen standardisasi yang ditetapkan,” terang Bakir.
Sementara kepala BSN Bambang Prasetya, memberi apresiasi Pupuk Kaltim yang berhasil meraih penghargaan SNI Awards dengan predikat Grand Platinum, dan menjadi perusahaan pertama di bidang industri Pupuk yang mampu mencapai prestasi tersebut.
Dirinya menyebut standardisasi dapat diterapkan dengan baik oleh instansi atau kelembagaan, agar semakin maju dan rapi dalam peningkatan daya saing usaha.
Selain materi pengenalan BSN dari Bambang Prasetya, seminar menghadirkan dua pembicara, masing-masing Sekretaris Komite Akreditas Nasional (KAN) Kukuh Syaefudin Achmad, serta deputi bidang penerapan standar dan penilaian kesesuaian BSN Zakiyah. Dirangkai penyerahan sertifikat kesesuaian ISO bagi 2 laboratorium Pupuk Kaltim. (*)
Laporan: Tim Liputan PKTV Bontang