Bontang. Guna meningkatkan kualitas pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tahun 2018, pemilu legislatif hingga Pemilihan Presiden dan wakil Presiden tahun 2019, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Bontang menggelar focus group discussion (FGD) di Hotel Bintang Sintuk. Senin, 11 Desember 2017.
Kegiatan ini diikuti perwakilan lembaga swadaya masyarakat (LSM), insan pers, organisasi kemasyarakatan, dan stakeholder lainnya. Mengusung tema pengawasan partisipatif, setiap proses pengawasan pelaksanaan pemilu membutuhkan partisipasi aktif seluruh unsur, dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pengawasan pemilu.
Serta, mendapat masukan masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan pengawasan pemilu, serta merumuskan formula pelibatan masyarakat yang tepat dan terarah dalam pengawasan pemilu.
Dikatakan Ketua Panwaslu Bontang Agus Susanto, kegiatan ini dalam upaya meningkatkan kualitas pengawasan pemilu melalui pertisipasi seluruh stakeholder yang ada, dengan harapan pengawasan tahapan pelaksanaan pemilu akan lebih maksimal dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
“Mari kita tegakkan keadilan pemilu melalui pengawasan. Dan kedepan, forum ini akan terus dilaksanakan dalam rangka mempertajam tugas pengawasan di lapangan,” ujar Agus.
Senada Komisioner Panwaslu Bontang Nasrullah, dalam paparannya menyampaikan materi strategi partisipatif, yang secara definisi menurut undang- undang nomor 7 tahun 2017/, Bawaslu merupakan lembaga penyelenggara pemilu yang mengawasi penyelenggaraan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Untuk itu, Bawaslu memiliki kewenangan mengawasi penyelenggaraaan tahapan pemilu. Mulai dari proses persiapan, pelaksanaan, hingga penetapan hasil,” papar Nasrul.
Focus Group Discussion ini turut menghadirkan narasumber dari Mapolres Bontang, diwakili Kasat Intel AKP Ibnu Tri Yuniarto. Ia memaparkan materi teknik penyampaian informasi yang cepat dan akurat dalam pelaksanaan pemilu.(*)
Laporan: Ervi | Mansur
