Bontang. Suasana pagi di gedung arsip PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berjalan seperti biasa. Tampak karyawan bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Tiba-tiba salah satu petugas arsip di ruang kerja bagian depan, mendengar fire alarm berbunyi.
Petugas tersebut bergegas melakukan pengecekan ke seluruh area gedung, dan ditemukan ada kebakaran di ruang fumigasi. Petugas itu pun berupaya mengendalikan situasi, dengan mencoba memadamkan api menggunakan APAR terdekat di ruang rapat. Namun api masih belum padam, dan dia mengambil tambahan APAR di ruang penerimaan arsip hingga akhirnya api berhasil dipadamkan.
Api diduga berasal dari korsleting listrik AC split dan telah menyambar lemari penyimpanan arsip yang akan dilakukan fumigasi. Mengantisipasi potensi kebakaran susulan, petugas segera menghubungi fire station fire ground Pupuk Kaltim untuk segera datang ke lokasi. Lalu petugas Gupenkar melakukan evakuasi seluruh pekerja di area tersebut, yang diarahkan menuju assembly point.
Sementara Supervisor Fire and Rescue shift yang menerima laporan kebakaran, langsung menginfokan kepada tim fireman untuk segera menyiapkan peralatan emergency dan langkah penanggulangan. Informasi tersebut diteruskan ke AVP Fire and Rescue Departemen K3 dan pos Valcon Departemen Keamanan Pupuk Kaltim untuk tindakan lanjutan.
VP Keamanan selanjutnya menginstruksikan personelnya untuk melakukan pengamanan di sekitar area kejadian, lalu VP K3 melaporkan ke SVP Teknologi bahwa telah terjadi kebakaran di Gedung arsip, dan armada pemadam beserta Tim F&R sudah diberangkatkan ke lokasi. Langkah penanggulangan pun dilakukan, hingga akhirnya diketahui api berasal dari korsleting listrik AC. Temuan itu dilaporkan langsung ke Departemen Manset, agar segera melakukan pengamanan lanjutan terhadap sumber kelistrikan pada gedung arsip.
Akhirnya kondisi darurat dinyatakan berhasil ditanggulangi, setelah tim memastikan tidak ada potensi lanjutan sumber api yang bisa timbul akibat kebakaran awal. Karyawan yang ada di assembly point pun berhasil dievakuasi dan tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut.
Rangkaian kegiatan diatas merupakan skenario simulasi tanggap darurat yang rutin dilaksanakan Pupuk Kaltim, dalam meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi terhadap bencana kebakaran di lingkungan perusahaan.
VP K3 Pupuk Kaltim David Ronaldo Manik, mengungkapkan simulasi tanggap darurat dilaksanakan secara berkala untuk memaksimalkan upaya penanggulangan jika terjadi bencana, sehingga personel yang bertugas maupun karyawan Pupuk Kaltim mampu lebih sigap dalam menyikapi kondisi bencana yang sekira terjadi. Dari upaya tersebut, potensi gangguan secara internal maupun eksternal terhadap operasional perusahaan mampu ditangani sekaligus mengantisipasi kerugian yang bisa ditimbulkan.
“Latihan dan simulasi rutin dilakukan sebagai salah satu leading indicator perusahaan, agar seluruh karyawan Pupuk Kaltim cepat tanggap dan meningkatkan kesiapsiagaan jika ada kejadian darurat,” ujar David.
Simulasi kali ini sengaja dilaksanakan di gedung arsip Pupuk Kaltim, mengingat area ini berisi arsip dan dokumentasi perusahaan yang wajib dijaga keamanannya. Hal ini juga upaya mendukung akreditasi unit kearsipan Pupuk Kaltim, sehingga langkah pengamanan yang dilakukan perlu ditingkatkan sesuai Peraturan Pemerintah nomor 50 tahun 2012, tentang penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
“Dari simulasi yang dilakukan, proses identifikasi risiko dan langkah penanggulangan bisa terimplementasi secara maksimal sehingga keamanan unit kearsipan Pupuk Kaltim bisa terjaga dengan lebih optimal,” tambah David.
VP Administrasi Korporasi Pupuk Kaltim Wirza Eka Putra, mengatakan dari kegiatan ini seluruh pihak yang terlibat dalam proses produksi maupun pengamanan di lingkungan Perusahaan, dapat lebih tanggap terhadap berbagai potensi bencana yang bisa saja terjadi. Seluruh upaya tersebut menjadi perhatian Pupuk Kaltim, agar kelancaran proses produksi terlaksana dengan tingkat risiko yang dapat ditekan seminimal mungkin.
“Risiko bencana industri tidak hanya menimbulkan kerugian bagi Pupuk Kaltim, namun juga kawasan dan masyarakat di sekitar Perusahaan. Untuk itu, perlu upaya konkret agar keamanan dan kelancaran proses produksi terus terjaga, serta seluruh personel tanggap terhadap potensi bencana yang bisa terjadi,” tutur Wirza.
Selain menjaga stabilitas dan keamanan kawasan perusahaan, latihan tanggap darurat ini juga bagian dari langkah Pupuk Kaltim dalam mendukung implementasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi ISO 27001. Dimana gedung arsip Pupuk Kaltim harus dipastikan memenuhi unsur keamanan dan mitigasi bencana. Sehingga manajemen pusat arsip sebagai sentralisasi sarana pengelolaan dokumen Perusahaan bisa terjaga dari berbagai potensi gangguan seperti bencana kebakaran dan sejenisnya.
“Arsip merupakan hal bernilai tinggi dan sangat penting bagi kelangsungan Perusahaan. Maka dalam pengelolaannya wajib didukung kesiapan personel hingga faktor pengamanan yang optimal untuk mengantisipasi potensi bencana, agar pusat arsip perusahaan terus terjaga dengan baik,” pungkas Wirza.(*)