Tradisi Takbiran, Memelihara Kebersamaan dan Keragaman di Indonesia

Ilustrasi Malam Takbiran (FOTO: Pikisuperstar/freepik)

Bontang. Di tengah gemerlap lampu dan riuhnya suara takbir, tradisi Takbiran terus memperkaya keragaman budaya Indonesia. Setiap tahunnya, menjelang Idul Fitri, masyarakat Indonesia merayakan malam Takbiran dengan penuh semangat dan kegembiraan, menciptakan momen yang mempererat tali persaudaraan antarumat beragama di negeri ini.

Dari Sabang sampai Merauke, tradisi Takbiran menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Hari Raya Idul Fitri. Di setiap sudut kota dan desa, suasana riang gembira terpancar dari wajah-wajah yang berkumpul bersama untuk menyampaikan takbir dan berdoa bersama.

Salah satu ciri khas takbiran di Indonesia adalah keberagaman cara penyelenggaraannya. Di beberapa daerah, takbiran diawali dengan pawai takbir yang diikuti oleh para pemuda dan pemudi yang membawa bendera dan berbagai atribut kebangsaan. Sementara di tempat lain, masyarakat berkumpul di masjid-masjid atau lapangan terbuka untuk mengucapkan takbir secara berjamaah.

Namun, takbiran bukan sekadar seremoni keagamaan semata. Tradisi ini juga menjadi momentum untuk menyatukan berbagai lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang budaya, suku, dan agama. Di sini, perbedaan menjadi kekuatan, bukan pemisah. Masyarakat saling berkunjung ke rumah tetangga, bertukar salam, dan berbagi makanan sebagai simbol kebersamaan dan toleransi.

Writer: Rudy M
Exit mobile version