Samarinda. Setelah upaya pencarian yang berlangsung selama tiga hari, Tim SAR Gabungan Kota Samarinda akhirnya berhasil menemukan dan mengevakuasi seorang anak buah kapal (ABK) tongkang yang terjatuh ke Sungai Mahakam. Sayangnya, dalam kondisi yang sangat tragis, korban yang bernama Ramadhani Tri ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Kalimantan Timur, Melkianus Kotta, mengungkapkan bahwa pencarian intensif terhadap korban dimulai sejak dilaporkan tenggelam pada hari Jumat lalu. Kejadian ini terjadi saat Ramadhani Tri, diduga sedang melakukan aktivitas pembersihan bagian kapal tongkang.
Dalam keadaan tragis ini, dugaan muncul bahwa licinnya lantai tongkang menjadi penyebab terpelesetnya korban dan jatuh ke dalam Sungai Mahakam. Meskipun ada saksi mata yang berada di lokasi dan berusaha keras untuk menyelamatkannya, namun arus deras sungai membuat upaya penyelamatan menjadi sia-sia.
“Korban akhirnya berhasil ditemukan dengan jarak mencapai 22,87 kilometer dari lokasi kejadian awal, di sekitar area Jembatan Mahkota II Samarinda. Setelah ditemukan, jenazah korban segera dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit AW Syahrani Samarinda,” ungkapnya.
Tragedi ini memberikan peringatan yang mendalam tentang pentingnya keselamatan dan kewaspadaan dalam menjalankan pekerjaan di kapal tongkang. Pihak berwenang dan komunitas maritim diharapkan dapat terus meningkatkan upaya perlindungan dan keselamatan ABK yang bekerja di sepanjang Sungai Mahakam untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan.