Wacana Penutupan Beras Basah, Ini Kata APJTL Tanjung Laut

Bontang. Terkait wacana penutupan tempat wisata pulau Beras Basah turut mendapat tanggapan Asosiasi Penyedia Jasa Transportasi Wisata Laut (APJTL) Tanjung Laut Bontang Selatan. Asosiasi mengaku sangat kecewa dan menetang jika penutupan lokasi wisata tersebut benar dilakukan oleh Pemerintah.

Hal itu mengingat saat ini ada 59 kapal yang termasuk dalam keanggotaan APJTL, diluar kapal lain yang berasal dari wilayah Berbas, Bontang Kuala dan Tanjung Limau, yang menggantungkan mata pencaharian dari sewa kapal penumpang ke pulau Beras Basah.

“Kami sangat menyayangkan jika hal itu (penutupan Beras Basar) benar dilakukan. Karena ini mata pencaharian kami, sebagai transportasi wisatawan menuju beras basarh,” papar Bustan, Bendahara APJTL.

Senada, Bulgani, anggota APJTL mengharap agar Pemerintah dapat mempertimbangkan kembali wacana tersebut, sehingga apa yang ditakutkan pengusaha transportasi wisata ini tidak terjadi, dan beras basah tetap bisa diakses sebagai kawasan wisata Kota Bontang.

“Kami akan temui pak Basri (Wakil Walikota, Basri Rase) untuk duduk bersama mencari solusi terbaik. Agar lokasi wisata Beras Basah tetap dibuka untuk pengunjung,” ujarnya.

Bulgani menambahkan, jika penutupan wisata pulau Beras Basah dikatakan terganjal masalah navigasi kapal, dirinya dengan nelayan lainnya menyatakan sudah mempelajari alur lain yang bisa dilewati, agar tidak mengganggu alur kapal PT Badak maupun Pertamina yang sejatinya melintas dikawasan tersebut.

“Kami sudah pelajari alur lautnya, dan kami yakini tidak mengganggu alur kapal PT Badak dan Pertamina. Makanya kami ingin ketemu dulu dengan Pemerintah,” pungkasnya. (*)

 

Laporan : Nia & Rahma

Editor : Maya Ch