Bontang. Walikota Neni Moerniaeni harap keberadaan Lembaga Pelatihan dan Kompetensi (LPK) di Kota Bontang mampu mencetak sumber daya manusia terdidik, terlatih, dan terampil. Agar mampu bersaing dengan daerah lain, terutama dalam menghadapi masyarakat ekonomi Asean (MEA).
Ragam pelatihan dan kegiatan berbasis kompetensi yang dilaksanakan Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Sosial dan tenaga Kerja (Dissosnaker), diharap mampu untuk mewujudkan hal tersebut. Apalagi, pembangunan kilang Refinery dan NPK Cluster di Kota Bontang semakin dekat, yang pastinya membutuhkan banyak tenaga kerja.
“ Salah satu hal yang bisa dilakukan, sertifikasi bagi tukang dan mandor di Kota Bontang, guna kesiapan SDM kita dalam menyambut pembangunan NPK Cluster dan Refinery nantinya,” jelas Neni.
Dua proyek tersebut menurut Neni harus lebih mengakomodir tenaga kerja lokal, dan tidak didominasi tenaga kerja luar daerah. Sehingga tenaga kera yang andal dan berkompetensi pun harus disiapkan Bontang sejak dini. Agar penyerapan tenaga kerja lokal dapat sesuai dengan target yang diharapkan.
“Kita tidak bisa juga menyalahkan kalau ada tenaga kerja andal dari luar, karena Bontang tidak memiliki tenaga dengan sertifikasi dan kompetensi. Makanya perlu kita lakukan sertifikasi dan kompetensi diberbagai bidang bagi sumberdaya lokal kita,” tandasnya. (*)
Laporan : Rahma & Nia
Editor : Maya Ch