Walikota Optimis Jalan Lingkar Bontang Segera Dibangun

Bontang. Rencana pemerintah Kota Bontang untuk membangun jalan lingkar kembali di dengungkan wali kota Bontang Neni Moerniaeni, saat menerima bantuan dan investasi di Kelurahan Loktuan Rabu, (6/2/2019).

Dikatakan Neni, proyek pembangunan jalan lingkar yang diketahui menelan anggaran sebesar Rp 700 miliar lebih ini, merupakan mimpi panjang pemerintah Kota Bontang, sekaligus janji politik pasangan Neni – Basri selain menggratiskan sepatu dan tas bagi anak sekolah dan peningkatan kualitas lingkungan serta program dua ratus juta untuk setiap RT dan program RTH.

Lebih lanjut dijelaskan Neni, ia ingin semua program pemerintah di masa kepemimpinannya bersama Basri Rase sejak awal 2016 hingga 2021 nanti semua programnya dapat terlaksana dan terealisasi.

Seperti halnya program perlengkapan sekolah gratis bagi 32 ribu pelajar dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Kota Bontang dan bantuan seragam gratis itu sudah tersalurkan pada tahun ini terlebih pemerintahpun akan menambah item perlengkapan sekolah gratis yakni buku tulis.

“Semoga nanti semua programnya dapat terlaksana dan terealisasi,” jelas Neni.

Ditambahkan Neni, namun ada 1 program yang belum terealisai hingga kini yakni pembangunan jalan lingkar disebabkan nilai anggaran yang dirasa terlampau besar untuk dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bontang.

Terlebih dengan dana APBD Bontang yang dulunya sebesar Rp 1,9 Triliun dan sekarang hanya sebesar Rp. 1,2 Triliu dan dana sebesar Rp 1,2 Triliun ini sekarang terbagi pada 20% pendidikan, 10 % kesehatan dan 22 % infrastruktur.

Olehnya itu untuk mengantisipasi anggaran proyek yang terlampau besar dengan dana APBD Bontang yang kini hanya sebesar Rp 1,2 Triliun ini, Neni bersama kepala dinas pekerjaan umum Bontang dan Sekda Kota Bontang berencana akan mengurangi strasse pembangunan jalan lingkar dengan merevisi seluruh anggaran maupun administrasi kegiatan fisik yang sebelumnya telah di buat.

“Dapat meminimalkan anggaran dan optimis pengerjaannyapun dapat terlaksana hingga diakhir masa kepemimpin ini berakhir,” ungkap Neni.

Untuk di ketahui proyek pembangunan jalan lingkar pesisir dari Loktuan hingga Tanjung Limau ini sudah masuk pada tahap perrencanaan pengerjaan fisik setelah direvisi yang awalnya menelan anggaran Rp 700 Miliar lebih menjadi sekitar Rp 24 Miliar ditahun 2017 lalu.

Anggaran itu diketahui dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bontang setelah melakukan beberapa revisi pengerjaan. Namun lagi-lagi tertunda setelah mendapat penolakan dari DPRD Kota Bontang dengan alasan dana APBD Bontang yang tak memadai. (*)

Laporan: Ariston