Bontang. Bontang Mangrove Park (BMP) segera menjadi salah satu destinasi wisata baru, yang akan memanjakan mata masyarakat Bontang. Lokasi wisata ini terletak di Kawasan Taman Nasional Kutai (TNK) Salebba Bontang Utara, dan dibuka untuk umum.
Salah satu hal yang berbeda dari lokasi ini, saat masuk menuju lokasi pengunjjng akan disuguhkan jejeran keindahan mangrove yang tampak layaknya pohon pinus.
Selain juga destinasi wisata ini jauh dari kebisingan, dan temaran dengan suara alam serta udara sejuk yang begitu terasa. Jembatan yang masih memiliki warna alami, membuat lokasi ini bernilai estetika dan layak untuk dikunjungi. Baik untuk sekedar berfoto, olahraga, bahkan belajar berbagai jenis tanaman mangrove.
“Selain menikmati suasana alam yang masih alami, disini pengunjung juga bisa belajar tiga hal penting. Diantaranya perlindungan sistem penjaga kehidupan, pengawetan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya, serta pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam sekitarnya,” papar Kepala Taman Nasional Kutai, Nur Patria Kurniawan, saat ditemui Minggu, 10 Desember 2017.
Menurutnya, kawasan wisata mangrove seluas 290 hektare ini baru bisa dikunjungi secara resmi mulai Januari 2018. Mengingat wisata masuk ke kawasan konservasi Taman Nasional Kutai (TNK), maka diharap pengunjung bisa menjaga kelestarian yang ada, dengan tidak merusak dan membuang sampah sembarangan.
Sesuai ketentuan PP nomor 12 tahun 2014, tentang jenis dan tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada Kementerian Kehutanan, untuk masuk ke kawasan ini akan ditarik retribusi berupa karcis seharga Rp 5.000,- pada hari kerja, dan Rp7.500,- saat libur bagi pengunjung lokal.
Sementara pengunjung internasional dikenakan tarif Rp150.000,- pada hari kerja, serta Rp225.000,- saar libur.
“Seluruh pemasukan dari kawasan wisata ini akan langsung masuk ke kas negara,” tambah Nur Patria.(*)
Laporan: Yulianti Basri