Warung Terapung Kerlob-Kerlob, Ikan dan Lobster Bisa Tangkap Sendiri

Bontang. Warung Terapung Kelob-Kerlob milik Koperasi Nelayan Bontang Eta Maritim (BEM) Binaan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim)  beberapa bulan terakhir ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal/ nasional hingga mancanegara, dengan rata-rata jumlah kunjungan mencapai 200 orang perbulan.

Salah satu yang menjadi daya tarik warung yang menyajikan menu andalan  ikan kerapu dan lobster bakar tersebut adalah bahan baku makanannya  dijamin segar, bahkan  bisa ditangkap sendiri oleh para wisatawan dari dalam keramba.

Ketua Koperasi BEM sekaligus pengelola Warung Kerlop-Kerlop Muhtar mengatakan, hal lain yang menjadi daya taring  diwarung ini adalah para pengunjung bisa berfoto  dengan lobster maupun ikan kerapu hidup yang beratnya mencapai 30 Kg per ekor.

“Serta bisa melihat langsung aktifitas para nelayan yang memberi makan ikan,” ungkapnya.

PENGUNJUNG YANG SEDANG BERFOTO DENGAN LOBSTER TANGKAPAN MEREKA (FOTO: MANSYUR/PKTV)

Tidak hanya itu, di area Warung Kerlop-Kerlop, para pengujung juga bisa melihat berbagai jenis ikan yang mungkin jarang dilihat atau bahkan belum pernah dilihat sebelumnya. Diantaranya adalah ikan monepoleon yang merupakan satwa laut yang dilindungi karna takut akan kepunahanya.

Ditambahkan oleh Muhtar, Warung Kerlop-Kerlop beralamat di perairan laut Tanjung Limau dan menyatu dengan  puluhan petak Keramba Jaring Apung (KJA) program Creating Shared Value (CSV) Pupuk Kaltim. Perjalanan menuju warung dan KJA dapat ditempuh  dalam waktu  lebih kurang 15 menit dengan menggunakan kapal  atau  7  menit dengan menggunakan speed boat, jika berangkat dari pelabuhan Tanjung Limau.

“Bagi para wisatawan yang ingin berkunjung ke Warung Kerlob-Kerlob di sediakan kapal antar jemput gratis  dari pelabuhan tanjung limau, namun dengan syarat wisatawan harus memesan minimal 10 porsi makanan,” jelasnya.

LOBSTER DAN IKAN SEGAR YANG SEDANG DIBAKAR (FOTO: MANSYUR/PKTV)

Untuk diketahui, Warung Kerlob-Kerlob merupakan pengembangan usaha dari Koperasi Bontang Ekonomi Maritim (Kopbem) yang sebelumnya hanya bergerak di bidang budidaya kerapu dan lobster melalui keramba jaring apung.

Kesuksesan usaha Kopbem tidak terlepas dari dukungan dan pendampingan yang dilakukan Pupuk Kaltim melalui Program CSV.

Laporan: Mansyur