Air Sungai di Kelurahan Loa Ipuh Menghitam dan Berbau Tak Sedap, Warga Resah

Tenggarong. Hujan deras yang mengguyur Kutai Kartanegara beberapa waktu lalu tidak hanya menyebabkan banjir dan tanah longsor, tetapi juga berdampak pada kondisi air di Sungai Tenggarong. Warga RT 43, Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, dikejutkan dengan perubahan warna air sungai yang menghitam serta aroma tak sedap yang menyengat.

Seorang warga setempat, Mujiono, mengungkapkan bahwa kondisi ini diduga akibat tanaman liar serta akar-akar yang membusuk di sungai, sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Namun, ia juga menduga bahwa aktivitas pertambangan di hulu sungai turut berkontribusi terhadap pencemaran ini, dengan limbah yang mengalir dan menyebabkan air sungai menjadi hitam pekat.

“Kemungkinan ini terjadi karena banyak tanaman liar dan akar-akar yang membusuk di sungai, sehingga baunya menyengat sekali,” ujarnya.

Tak hanya mengganggu kenyamanan warga, perubahan kondisi air ini juga berdampak pada ekosistem sungai. Sejumlah hewan air tawar, seperti ikan dan udang, terlihat mengapung ke permukaan, diduga akibat kekurangan oksigen.

Berdasarkan pantauan PKTV Kaltim, kejadian serupa bukan pertama kali terjadi. Warga mengungkapkan bahwa peristiwa ini bahkan terjadi hingga dua kali dalam setahun.

Meskipun air sungai sudah tidak layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, warga sekitar tidak terlalu terdampak karena mereka mengandalkan air dari PDAM atau membeli air isi ulang di depo sekitar permukiman.

Meski demikian, aktivitas warga yang tinggal di bantaran Sungai Tenggarong tetap berlangsung seperti biasa meskipun mereka berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah terhadap kondisi lingkungan ini.

Writer: Fairuzz Abady