Bontang. Akibat turap sungai yang hanya berjarak setengah meter dari rumahnya bergeser dan retak sepanjang 5 meter, rumah Hartati di bantaran sungai RT 12 Kelurahan Gunung elai nyaris ambruk. Kondisi tersebut sudah berlangsung selama 2 tahun tanpa ada tanda-tanda perbaikan turap dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang.
Dikatakan Hartati, pihak Kelurahan Gunung Elai maupun dinas terkait sudah pernah meninjau kondisi turap sungai dan rumah Hartati, namun hingga saat ini tidak ada tindakan nyata untuk diperbaikinya.
Dengan kondisi turap seperti itu, Hartati selalu was-was rumahnya bisa ambruk kapan saja. Kondisi turap yang bergeser dan retak tersebut tidak hanya mengancam keselamatan rumahnya saja tetapi juga rumah-rumah yang ada di sekitarnya. Bagian rumah yang tanahnya telah ables hanya ditahan dengan pecahan semen dan kayu agar tidak semakin turun, selain itu lantai rumah juga sudah mengalami retak parah dikarenakan tergerusnya tanah di bawah pondasi dikarenakan banjir.
Hartati berharap turap sungai dan rumahnya dapat segera diperbaiki, pasalnya dengan kondisi banjir yang masih sering datang rasa khawatir Hartati rumahnya akan mengalami longsor semakin besar. Selain itu dengan kondisi rumahnya saat ini ancaman hewan liar memasuki rumahnya juga semakin besar.
“Tolonglah dipercepat lah (perbaikan), aku takut roboh juga soalnya kapan hari hujan itu di sini sudah kerendam semua,” ungkapnya.