Bontang. Gabungan komisi 2 dan 3 Dprd Bontang gelar inspeksi mendadak (sidak) ke gudang peti kemas milik PT Pembangunan Perumahan (PP), selaku kontraktor pembangunan pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) berkapasitas 30 megawatt (Mw) di Jl Soekarno Hatta Kelurahan Gunung Telihan, Kecamatan Bontang Barat. Selasa, 17 Oktober 2017.
Sidak ini menindaklanjuti banyaknya laporan warga, yang merasa terganggu dengan aktifitas penyimpanan sejumlah alat berat untuk kegiatan proyek tersebut.
Dikatakan Ketua Komisi 3 Dprd Bontang Rustam, atas dasar itu pihaknya ingin mengetahui secara detil di lapangan, terlebih banyaknya kontainer peti kemas yang lalu lalang dikawasan tersebut dalam beberapa waktu belakangan. Sehingga dinilai mengganggu kenyamanan warga.
“Sebenarnya aktivitas ini sudah lama, tapi ada beberapa laporan warga yang mengeluh dan merasa terganggu karena membuat jalan macet dan sebagainya, maka kami turun lihat ke lapangan,” katanya.
Senada Wakil Ketua Komisi 2 Arif, pun menyebut jika lokasi gudang peti kemas ini terbilang sangat dekat dengan permukiman warga, serta jalan protokol menuju kantor pemerintahan. Sehingga kali menghambat kelancaran arus lalu lintas.
Baca Juga: Gudang Peti Kemas Proyek PLTMG Diketahui Tak Berizin
Belum lagi aktifitas gudang yang berlangsung hingga malam hari, dan menimbulkan keresahan masyarakat sekitar.
“Ditambah lagi lokasi gudang yang berlumpur, kerap menyebabkan jalanan kotor akibat lalu lalang kendaraan proyek,” ujar Arif.
Maka dari itu, DPRD meminta pelaksana proyek pembangunan dapat memperhatikan hal ini, sehingga tidak ada yang dirugikan atas kegiatan yang dilaksanakan.
Selain juga untuk pembersihan lokasi dan jalan yang kotor akibat kegiatan, pun diminta DPRD turut menjadi perhatian kontraktor, agar tidak membebani petugas kebersihan di area tersebut. Mengingat pembersihan jalan yang kotor akibat kegiatan proyek, bukan domain petugas kebersihan Pemkot Bontang.
Diketahui, aktifitas gudang telah berlangsung sejak beberapa waktu lalu, dengan lokasi yang dipadati puluhan peti kemas. Berisi berbagai alat berat untuk proyek PLTMG, berkapasitas 30 megawatt di Kelurahan Gunung Telihan.(*)
Laporan: Sary | Rahma