Bontang. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Nasdem Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, resmi mundur dan meletakkan jabatannya setelah tiga bulan menjabat. Diakuinya, hal ini ia lakukan untuk ‘menyelamatkan’ posisi sang ibunda, Neni Moerniaeni, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPD II Partai Golkar Kota Bontang.
Sebab, petunjuk pelaksanaan (Juklak) musyawarah daerah dan juklak pemilihan kepala daerah (Pilkada) Partai Golkar terbaru, memuat aturan pelarangan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota memiliki garis keturunan yang masih sedarah untuk menjadi kader partai politik lain.
“Saya menyadari hal itu, apalagi ibu saya (Neni Moerniaeni) saat ini juga menjabat Walikota Bontang, jadi kepentingan dan tanggung jawab beliau bagi masyarakat jauh lebih besar. Makanya saya lebih memilih mundur dari NasDem,” ungkap Andi Faiz (sapaan akrab Andi Faizal Sofyan Hasdam), dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Sekretariat DPC Partai NasDem Kota Bontang, Selasa (6/9/2016) malam.
Disinggung terkait kemungkinan lain, Andi Faiz membantah jika pengunduran dirinya disebabkan masalah di internal partai. Sebab selama ia menjabat Ketua DPC NasDem Bontang, tak satupun ada konflik yang terjadi.
“Ini murni keputusan dari pribadi saya, bahkan kalau ditanya apakah kembali ke Golkar, saya belum kepikiran itu. Saya lebih memilih NasDem selama ini, karena ingin berkarir politik dan berkembang dengan cara sendiri, lepas dari bayang-bayang orangtua yang memang berlatar belakang Golkar,” tandasnya. (*)
Laporan : Yuli & Nasrul
Editor : Maya Ch
