Antisipasi Kebakaran Akibat Korsleting, BPBD Usul Pengecekan Instalasi Listrik Warga

Bontang. Maraknya kasus kebakaran di Kota Bontang yang disebabkan korsleting arus pendek listrik, mengundang perhatian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), yang mengusulkan dinas terkait dapat melakukan pengecekan instalasi listrik ke rumah warga.

Menurut Kepala BPBD Bontang Ahmad Yani, saat Dinas PMK masih berada di bawah naungan BPBD pada 2015 lalu, pihaknya menjalin kerjasama dengan PLN Bontang. Dalam hal pengecekan dan pendataan instalasi listrik warga kurang mampu, yang harus dilakukan peremajaan.

Selain itu, dalam item kerjasama, biaya peremajaan instalasi listrik warga kurang mampu sepenuhnya ditanggung pemerintah dan PLN.

“Kerjasama inilah yang kami harapkan bisa diteruskan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Bontang, untuk meminimalisir kebakaran yang diakibatkan korsleting,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ahmad Yani menilai pengecekan instalasi listrik perlu dilakukan, mengingat data 2017 lalu, 95 persen bencana kebakaran didominasi akibat korsleting listrik.

“Makanya perlu ada antisipasi agar potensi bencana kebakarakan akibat korsleting ini tidak semakin meningkat,” tambahnya.

Sementara, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Bontang Mohammad Yani, menilai usulan BPBD terkait rencana kerjasama dengan PLN merupakan langkah jitu yang dimungkinkan dapat ditindaklanjuti kedepannya.

Ia pun mengaku akan melakukan kajian terlebih dulu untuk upaya tersebut, agar tak menimbulkan persoalan baru saat diterapkan.

“Apalagi jumlah warga kurang mampu terbilang cukup banyak, sehingga jika biaya peremajaan instalasi listik dibebankan ke pemerintah, tentunya akan menyerap anggaran yang tak sedikit,” terangnya.

Sebelum upaya peremajaan instalasi listrik bisa diterapkan, DPKP kata Moh Yani, memiliki upaya yang cukup efektif mengantisipasi bencana kebakaran sejak awal 2018 ini. Salah dengan rutin menggelar sosialisasi pencegahan dan penanganan dini kebakaran kepada warga, khususnya menyasar lingkungan RT hingga tempat keramaian.

“Sementara ini sosialisasi dan pencegahan terus kami lakukan untuk meminimalisir bencana kebakaran terjadi,” katanya.(*)

 

Laporan: Sary | Rahma