Bontang. Pengawasan ketat kawasan hiburan malam yang berlokasi di Prakla Kelurahan Berbas Pantai Kecamatan Bontang Selatan, terus dilakukan Pemerintah Kota Bontang.
Meski telah ditutup dan rencananya akan diubah menjadi salah satu destinasi wisata, ternyata sejumlah THM diketahui masih beroperasi. Bahkan, transaksi barang haram narkotika pun diketahui terjadi dikawasan ini, melalui penangkapan dua tersangka oleh Kepolisian Resor Bontang.
Dikonfirmasi hal tersebut, Walikota Bontang Neni Moerniaeni menyebut pihaknya terus berupaya mengatasi permasalahan yang terjadi di kawasan Prakla. Meski diakui sangat sulit dilakukan, sementara waktu pengawasan ketat hingga razia rutin menjadi alternatif yang terus diintensifkan Pemerintah. Guna menekan kemungkinan terjadinya praktik terselubung di kawasan tersebut.
“Namun begitu, Pemerintah akan selalu mengedepankan cara persuasif agar tidak menimbulkan masalah yang lebih serius nantinya,” ujar Walikota Neni.
Menurutnya, jika kedepan masih ditemukan adanya pendatang yang bekerja di Prakla dan tidak memiliki KTP Bontang, maka pemerintah akan mengambil ketegasan dengan memulangkan yang bersangkutan ke daerah asal.
“Diketahui tidak punya KTP Bontang, akan langsung kami pulangkan ke daerah asal,” kata Neni.
Seperti diketahui, saat dilantik oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, pada Maret 2016 lalu, pasangan Neni Moerniaeni-Basri Rase berjanji menutup lokalisasi yang ada. Hal tersebut langsung ditindaklanjuti tak lama setelah Neni menjabat, dan berencana mengubah kawasan Prakla menjadi salah satu destinasi wisata baru di Bontang.(*)
Laporan: Tim Liputan Pktv Bontang