Banjir Kembali, 5.711 Jiwa Terdampak

Bontang. Sebagian wilayah Kota Bontang kembali terendam banjir, mulai Senin pagi 26 Maret 2018. Hal itu disebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi sejak Minggu (25/3) sore, ditambah adanya banjir kiriman hingga melumpuhkan sejumlah titik. Diantaranya Kelurahan Gunung Telihan, Gunung Elai, Api-api, serta Satimpo.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang Ahmad Yani, mengatakan penanganan terus dilakukan pihaknya, agar tidak ada korban jiwa. Dan kali ini pihaknya menurunkan perahu karet serta perahu lipat untuk memantau lokasi serta evakuasi.

Untuk wilayah Gunung Elai, banjir merendam 8 RT dengan jumlah korban terdampak sebanyak 442 kepala keluarga (KK) dengan 1.345 jiwa. Lalu Kelurahan Api-api sebanyak 26 RT dengan jumlah 1.253 KK atau sekitar 3.588 jiwa.
Sementara wilayah Gunung Telihan Bontang Barat, ada sekitar 5 RT, dengan jumlah 232 KK atau 778 jiwa.

“Data ini masih sementara yang bisa dihimpun BPBD. Total 5.711 jiwa yang terkena dampak,” ujarnya saat ditemui Senin (26/3) siang.

Selain merendam rumah warga, banjir juga merendam sebagian ruas jalan, salah satunya di sekitar Jl Imam Bonjol Bontang Utara. Akibatnya, polisi lalu lintas (polantas) Bontang terpaksa melakukan pengalihan arus.

Pengendara yang hendak melewati jalan tersebut dialihkan ke Jl HM Ardans, begitupun dari arah Bhayangkara. Akses jalan menuju Imam Bonjol pun terpaksa ditutup sementara.

“Pengalihan arus telah dilakukan sejak pagi, karena ketinggian air yang telah mencapai paha orang dewasa. Jadi jalan tidak bisa dilewati,” ungkap Kasatlantas Polres Bontang AKP Irawan Setyono.

Banjir kali ini juga merendam beberapa sekolah, salah satunya Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ar-Riyadh Yayasan Pesantren Hidayatullah Bontang.

Baca Juga: Jamiah Rugi, Kebun Sayurnya Direndam Banjir

Dari pantauan tim liputan PKTV di lapangan, banjir merendam sedikitnya 5 kelas dari 24 kelas yang ada. Seluruh kelas tersebut terdiri dari ruangan kelas 1, kelas 4, dan kelas 5.

Juga lapangan MI Ar-Riyadh ikut terendam air setinggi betis orang dewasa.

“Kami terpaksa memulangkan siswa mulai pukul 10.00 Wita tadi, dari jam belajar yang seharusnya selesai pukul 14.45 Wita,” terang Kepala Sekolah MI Ar-Riyadh Muhammad Qosim. (*)

 

Laporan: Yuli | Aris