Bontang. Pemerintah Kota Bontang masih harap-harap cemas menunggu realisasi Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Pemerintah Provinsi Kaltim untuk tahun 2017. Pasalnya, hingga kini Pemkot Bontang belum bisa memastikan apakah bankeu akan mengalir atau malah sebaliknya. Kalaupun terealisasi, pemerintah belum dapat memastikan Bankeu yang akan diterima.
Dikatakan Walikota Neni Moerniaeni, hal ini mengingat Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Pemprov Kaltim 2017 telah disetujui Badan Anggaran DPRD Kaltim, bersama dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sebesar Rp 8,098 Triliun. Namun belum ada satupun sinyal provinsi terkait Bankeu 2017 kepada Pemkot Bontang.
“Hal ini cukup mengkhawatirkan, mengingat Bankeu ini akan kita gunakan untuk pembangunan beberapa infrastruktur. Seperti pembangunan jalan lingkar dan jalan penghubung lainnya,” terang Neni.
Pembangunan jalan lingkar ini kata Neni, juga atas usulan Gubernur Awang faroek Ishak, untuk mengusulkan pembangunannya melalui program stragtegis nasional, sehingga bisa dialokasikan melalui APBN, ditambah Bantuan Keuangan dari Pemerintah Provinsi Kaltim.
“Makanya kita masih tunggu seperti apa kepastian Bankeu ini dari pemrov Kaltim, “ tambahnya.
Disinggung untuk Bankeu tahun 2016, Bontang menurut Neni mendapat alokasi sebesar Rp 30 Miliar, yang lebih banyak dialokasikan pada sektor pendidikan, dan tak satupun untuk infrastruktur.
“Bankeu tahun 2016 dialokasikan untuk pendidikan, makanya untuk infrastruktur kita harap bisa berjalan pada tahun 2017,” pungkasnya.(*)
Laporan : Sary & Faisal