Kaltim. Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kaltim terus berupaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) bekerjasama dengan pihak perbankan untuk mempermudah pembayaran pajak kendaraan bermotor.
“Kami menambah fasilitas pembayaran agar masyarakat mudah melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui anjungan tunai mandiri (ATM). Kita harapkan penerimaan PAD untuk pajak kendaraan bermotor bisa lebih meningkat dari tahun sebelumnya,” kata Kepala Bapenda Kaltim Ismiati, Minggu (18/2).
Dikatakan, PAD Provinsi Kaltim pada tahun 2017 secara keseluruhan surplus sebesar Rp409 miliar dan itu sangat membantu daerah. Surplus PAD Rp409 miliar itu adalah komponen dari pajak daerah sekitar Rp135 miliar (pajak kendaraan bermotor), kemudian untuk pajak bahan bakar sekitar Rp120 miliar.
Untuk 2018 lanjut Ismiati, Bapenda sudah menyiapkan strategi khususnya dalam rangka mengoptimalkan PAD Kaltim melalui pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan
Saat ini, kata Ismiati, Bapenda mengembangkan kerjasama dengan pihak perbankan misalnya kerjasama BCA Mandiri, yang sebelumnya dengan BNI dan Bankaltimtara dengan membuka layanan Samsat payment point di kecamatan-kecamatan untuk memenuhi kebutuhan dana di desa-desa.
“Insyaallah ini sangat membantu peningkatan PAD Kaltim, ” ujar Ismiati.
Selain bekerjasama dengan pihak perbankan, kata Ismiati Bapenda Kaltim juga akan bekerjsama dengan PT Pegadaian untuk layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor.
Bapenda menargetkan PAD Kaltim untuk pajak kendaraan bermotor sebesar Rp780 miliar, dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor Rp575 miliar. Keseluruhan hampir Rp1,3 triliun. Sedangkan untuk pajak bahan bakar diprediksi mencapai Rp1,8 triliun, jadi secara keseluruhan penerimaan bisa mencapai angka Rp3 triliun lebih.
“Insyaallah target tercapai. Karena itu berbagai upaya dan inovasi untuk membuka layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor, kita sasar sampai ke desa-desa,” ujarnya. (mar/sul/ humasprov)
Laporan: Humas Prov Kaltim