Bontang. Ahmad, veteran berusia 93 tahun ini tinggal di sebuah gubuk reot di Kelurahan Tanjung Laut Bontang Selatan. Sehari-hari, Ahmad bersama isrinya harus rela tinggal di gubuk beratap seng dan berdinding kayu, dengan alas seadanya.
Bahkan jika hujan mengguyur, ia harus rela basah kuyup karena atap bocor dan dinding tampias.
Saat disambangi tim liputan pktvbontang, Ahmad yang tinggal disekitar Gedung Pertemuan Ainia Rasyifa ini menceritakan jika kepemilikan gubuk kayunya ini karena keterbatasan dana yang ia miliki.
Ahmad memaksakan diri membeli sebidang tanah dan membangun seadanya, karena mendapatkan iming-iming masuk dalam program bedah rumah dari Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Bontang.
Janji manis tersebut tentu bak angin sejuk ditengah cuaca panas. Namun kenyataannya, hingga saat ini belum tersentuh program sosial tersebut sama sekali.
“Dulunya mau diikutkan program bedah rumah, tapi sampai saat ini belum juga dilaksanakan pemerintah,” ungkapnya.
Ahmad dan keluarga sebelumnya menempati gubuk pada lahan perkebunan milik seseorang yang dipinjamnya untuk bercocok tanam. Lokasi disekitar simpang Sangatta Bontang itu pun juga disulap menjadi tempat tinggal sementara.
Ahmad dan istrinya berharap, Disosnaker Kota Bontang dapat segera menepati janji untuk memperbaiki rumah mereka, agar air hujan tak lagi menelusup disela-sela atap dan dinding gubuk sederhana tersebut.
“Semoga saja pemerintah bisa tepati janji mau perbaiki rumah saya,” tambahnya.(*)
Laporan : Kartika Anwar & Mansur
Editor : Maya Ch