Bioskop Loktuan, Saksi Sejarah Perkembangan Kota Taman

Bontang. Kota Bontang secara administratif berdiri sebagai daerah otonom sejak tahun 1999. Setelah sebelumnya menjadi wilayah administrasi Kabupaten Kutai.

Tak terasa, Kota Bontang sebentar akan menginjak usia yang semakin dewasa. Tepat 12 Oktober 2016, kota kecil dengan motto Kota Taman ini genap berusia 17 tahun.

Sebagai kota yang semakin berkembang, Bontang tidak terlepas dari beberapa bangunan sebagai peninggalan sejarah. Salah satunya, Bioskop Bontang Indah Plaza Loktuan.

Bioskop yang terletak di RT 28 Kelurahan Loktuan ini menjadi saksi bisu perkembangan kota Bontang. Bagaimana tidak, bangunan tua ini telah ada sejak tahun 80-an. Dari bangunan awal berbahan dasar kayu hingga menjadi bangunan megah yang mampu menampung 500 penonton kala itu.

Sayangnya, pada tahun 1996 bioskop ini tidak lagi berjay. Hingga akhirnya beralih fungsi menjadi tempat olahraga tenis masyarakat sekitar. Kini, yang tersisa hanyalah bangunan tua tak berpenghuni, dengan kerusakan disana sini.
Sofyan warga Loktuan menuturkan, dirinya pernah bekerja sebagai operator film di bioskop tersebut pada tahun 1982 silam. Sebelum banyak perubahan yang terjadi di kota Bontang.

Dulu, sebelum mengenal antena parabola, bioskop ini selalu menjadi primadona.

“ Mulai tahun 90-an perlahan bioskop mulai sepi hingga akhirnya tidak lagi ada peminatnya,” ungkap Sofyan.

Senada dengan itu, Sumitro warga Loktuan, mengungkapkan kerinduannya menonton film di bioskop yang dulunya buka dari pukul 20.00 hingga 22.00 Wita itu. Kata Sumitro, sejak ia tinggal didaerah sekitar bioskop pada tahun 1990, ia kerap menikmati malam di bioskop. Hingga akhirnya pamor bioskop redup, dan kemudian dialihfungsikan sebagai tempat olahraga dan gedung pernikahan warga.

“Dulu saya sering nonton di bioskop. Apalagi rumah saya dekat aja,” ungkapnya.

Gedung bekas bioskop Bontang Indah Plaza kini masih berdiri. Meski bangunanya sudah tidak terurus, bangunan ini setidaknya menjadi salah satu saksi sejarah perkembangan kota Bontang.(*)

 

Laporan : Yuli & Nasrul

Editor : Maya Ch