Bontang. Kelurahan Bontang Kuala Kecamatan Bontang Utara menjadi kelurahan pertama dari 15 kelurahan yang menyatakan diri sebagai kelurahan bersih tanpa sampah (KBTS).
Program yang dilaunching Walikota Neni Moerniaeni pada Senin 7 November 2016 ini, menjadi program yang dicanangkan bontang kuala secara kemandirian. Melalui kelompok swadaya masyarakat (KSM) dalam pengelolaan sampah, yang mengusung tema “Bersama-sama bergotong royong ciptakan lingkungan kelurahan yang bersih, sehat, hijau, dan asri”. Dimulai dari tingkat RT untuk mewujudkan bontang green, smart, dan creative city.
“Bontang kuala yang ditetapkan sebagai kawasan destinasi wisata sudah selayaknya menjadi pelopor kebersihan lingkungan, sehingga wisatawan merasa nyaman dan senang berkunjung kesini,” ungkap Lurah Bontang Kuala Eko Mashudi.
Eko Mashudi berharap pengelolaan sampah dapat tumbuh dari kemandirian masyarakat, melalui kelompok swadaya yang dibiayai oleh masyarakat. Sehingga target bontang kuala bersih dari sampah pada tahun 2018 dapat tercapai.
“itu target yang ingin kami capai pada tahun 2018 nanti,” tambahnya.
Melihat antusias ini, Walikota Neni Moerniaeni begitu mengapresiasi bontang kuala dengan komitmennya tersebut. Walikota berharap kelurahan lain di Bontang dapat mengikuti hal serupa, sehingga Bontang secara perlahan bebas dari sampah.
“Saya tidak ingin kegiatan ini hanya sebatas seremonial belaka, namun harus di jalankan dengan baik, sehingga Bontang perlahan bisa bersih. Dimulai dari kesadaran kita dalam membuang sampah,” paparnya.
Salah satu komitmen bersama dalam mewujudkan kelurahan bersih tanpa sampah di Bontang Kuala, diantaranya konsisten menjaga kebersihan lingkungan baik darat maupun dilaut. Serta giat melakukan sosialisasi, menerapkan teguran, dan penerapan sanksi untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan bontang bersih.(*)
Laporan : Yuli & Nasrul
Editor : Maya Ch