Bontang. Anggota komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang Bakhtiar Wakkang mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk segera memanfaatkan keberadaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjung Limau guna mendongkrak potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dikatakan Bakhtiar Wakkang, keberadaan TPI Tanjung Limau diyakini mampu memberikan sumber pendapatan baru bagi pemerintah, mengingat TPI Tanjung Limau selalu dipenuhi oleh nelayan bontang maupun nelayan asal donggala sulawesi tengah yang menjual hasil tangkapannya. Sehingga menarikan banyak pengunjung yang datang untuk membeli ikan di sana.
“Ada beberapa potensi PAD di TPI Tanjung Limau, mulai dari sisi parkir, pembongkaran ikan hingga penyediaan air bersih,” ungkapnya.
Lebih lanjut politikus Partai Nasdem ini menyebut, selama ini Pemkot Bontang belum memperoleh manfaat dari keberadaan tpi tanjung limau yang dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bontang. Olehnya, dirinya menyarankan agar Pemkot Bontang mengajukan usulan pengelolaan retribusi ke pemerintah provinsi yang memiliki kewenangan terhadap pengelolaan TPI Tanjung Limau.
Sementara itu, Perencana Ahli Muda Fungsional Badan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kota Bontang Firman menjelaskan, saat ini pemerintah berencana menjalin kerja sama dengan pemerintah Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah (Sulteng) terkait penarikan retribusi terhadap kapal nelayan Donggala yang melakukan bongkar muat di TPI Tanjung Limau. Langkah ini diharapkan bisa membantu pemerintah kota untuk menarik PAD dari pemanfaatan TPI Tanjung Limau.
“Nanti perlu juga koordinasi dari bagian pemerintahan, bagaimana tindak lanjut dari program kerjasama yang akan kita susun ini,” jelasnya.