Bontang. PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) melalui Program Agrosolution kembali berhasil meningkatkan kapasitas pertanian masyarakat, khususnya komoditas jagung di Desa Kota Raja Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo. Keberhasilan tersebut ditandai panen demplot jagung program agrosolution oleh Manajemen Pupuk Kaltim, bersama perwakilan Pemerintah Daerah setempat, pada 7 November 2022.
Project Manager Agrosolution Pupuk Kaltim Adrian RD Putra, mengungkapkan produktivitas jagung hasil pendampingan program agrosolution kali ini mampu mencapai 7,6 ton per Hektare (Ha), atau naik 2,5 ton per Hektare (Ha) dari sebelumnya maksimal 4-5 ton/Ha.
Program Agrosolution kali ini dilaksanakan diatas lahan 2 Ha, menggunakan produk terbaru Pupuk Kaltim yakni NPK Pelangi JOS yang merupakan perpaduan pupuk NPK dengan mikroorganisme hayati, ditambah Ecofert dan Biodex. Demplot tersebut sekaligus membuktikan kualitas NPK Pelangi JOS sebagai salah satu produk non subsidi Pupuk Kaltim, dalam mendorong produktivitas tanaman melalui pola pemupukan berimbang.
“Melihat keberhasilan ini, Pupuk Kaltim akan terus mengembangkan program agrosolution di Kabupaten Boalemo, agar produktivitas hasil pertanian dan kesejahteraan petani makin tercapai secara maksimal,” ujar Adrian.
Dijelaskannya, lahan diluar demplot selanjutnya akan menjadi area perluasan Agrosolution Pupuk Kaltim untuk komoditas jagung, dengan menggandeng puluhan petani di Kabupaten Boalemo yang akan difasilitasi berbagai kemudahan. Mulai dari penyediaan agri input seperti bibit, pupuk dan pestisida, akses permodalan serta pendampingan berkala pengelolaan lahan, asuransi pertanian untuk antisipasi gagal panen, hingga jaminan pembelian hasil panen oleh off taker secara kontinyu di atas rata-rata harga pasar.
“Para petani akan mendapat pendampingan Pupuk Kaltim bersama stakeholder terkait, agar produktivitas jagung Boalemo dapat meningkat sesuai tujuan program Agrosolution,” tambah Adrian.
Menurut Adrian, program Agrosolution merupakan salah satu fokus Pupuk Kaltim melalui sinergi dengan pihak setempat, untuk mendorong pengembangan sektor pertanian dalam mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional. Program ini juga langkah aktif Pupuk Kaltim mengajak generasi muda kembali bertani dan melirik pertanian sebagai sektor potensial, sekaligus mendorong peningkatan penggunaan pupuk non subsidi untuk mengurangi ketergantungan petani akan pupuk subsidi.
“Program ini direalisasikan melalui pendampingan intensif dan berkelanjutan, melibatkan rantai pasok yang didukung teknologi berbasis pada triple bottomline 3P (people, planet dan profit),” lanjut Adrian.
Sejauh ini program Agrosolution telah dilaksanakan Pupuk Kaltim di berbagai daerah tanggung jawab perusahaan pada beragam komoditi, meliputi Kalimantan, Sulawesi, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT dan Papua Barat. Dari total target 60.000 hektare di tahun 2022, Pupuk Kaltim telah merealisasikan lebih dari 47.000 hektare dengan akuisisi petani diatas 23.000 orang dari target 25.000 petani.
“Sedangkan untuk Gorontalo, realisasi program Agrosolution mencapai 342 hektare untuk komoditas padi dan jagung, dengan menggandeng 380 petani di 4 Kabupaten yakni Gorontalo, Boalemo, Pohuwato serta Bone Bolango,” lanjut Adrian.
Dirinya pun mendorong para petani Gorontalo yang belum tergabung dapat turut mengambil peran pada program Agrosolution, mengingat sektor pertanian memiliki potensi untuk dikembangkan dalam menopang ketahanan pangan nasional, sekaligus menjadi peluang bisnis bagi para petani. Hal ini melihat keberhasilan program di berbagai daerah, hingga mampu meningkatkan produktivitas dan berdampak langsung terhadap kesejahteraan petani.
“Melalui optimalisasi tata kelola pertanian pada program Agrosolution, kesejahteraan petani pun dapat kita tingkatkan. Sebab program ini tak hanya ditujukan untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian, tapi juga kepastian pembelian hasil panen secara berkala,” pungkas Adrian. (*)