Capaian Vaksin MR di Bontang Baru 21,7 Persen

Bontang. Adanya kontroversi kehalalan vaksin MR yang berkembang belakangan ini, berimbas pada capaian imunisasi MR di Kota Bontang. Tercatat hingga 31 Agustus 2018, capai vaksinasi MR masih terbilang rendah.

Pada konferensi pers beberapa waktu lalu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Diskes KB) Bontang Bahauddin, mengatakan capaian vaksin MR saat ini baru 21,7 persen, dari target 48.024 anak.

“Dengan kata lain, jumlah anak yang baru mendapat vaksin berkisar 10.446 orang,” kata Bahauddin.

Dirinya pun tak menampik dinamika yang berkembang terkait program vaksin MR masih menjadi kontroversi, hingga sedikit banyak mempengaruhi capaian anak yang diimunisasi.

Menurut Bahauddin, penyakit MR sangat berbahaya. Apalagi jika anak tidak dilindungi vaksin, akan sangat mudah terinfeksi. Bahkan bisa mematikan.

Baca Juga: Dua Bayi Terjangkit Rubella, Kini Dirawat di RSUD

Sementara rubella sangat berbahaya bagi ibu hamil, karena bisa melahirkan bayi cacat berat. Maka dari itu, untuk mencegah penyebaran penyakit campak dan rubella di Bontang, Diskes-KB kata dia, bertanggungjawab melindungi anak dari jenis penyakit tersebut.

“Sebab target 2020 mendatang, eliminasi penyakit campak bisa diselesaikan dengan imunisasi,” papar Bahauddin.

Dirinya pun mengajak seluruh orangtua agar dapat membawa anak-anak mereka mulai usia 9 bulan hingga kurang 15 tahun ke lokus atau posko yang telah disiapkan, untuk mendapat imuniasasi MR hingga 30 September 2018 mendatang.

Sekadar informasi, dalam 5 tahun terakhir ada 57.000 jiwa suspek penyakit campak dan rubella di Indonesia. Sementara yang positif terdata ada 8.964 penderita campak, dan 5.737 rubella. Usia paling banyak terpapar merupakan anak-anak dibawah 15 tahun.

Bahkan di Bontang, setiap bulannya ada 50 anak yang harus mengikuti terapi akibat cacat bawaan. (*)

 

Laporan: Yuli | Aris