Catatan Jurnalis PKTV – Masih Banyak Yang Miskin Di Bontang (3 – Habis)

Bontang. Masih banyaknya kemiskinan di Kota Bontang, membutuhkan perhatian dari seluruh pihak dan kalangan masyarakat. Setidaknya hal itu yang diharapkan Lembaga Konslutasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) yang berada dibawah naungan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disosnaker) Kota Bontang.

Suratmi, salah satu pekerja sosial LK3 Bontang menyatakan banyaknya warga miskin yang belum tersentuh, harusnya menjadi permasalahan bersama antara Pemerintah dan masyarakat.

Minimal masyarakat dapat menjadi fasilitator dan penghubung kepada Pemerintah ketika melihat kondisi yang terjadi dilingkungan tempat tinggal.

“Semua permasalahan itu hendaknya menjadi tanggungjawab bersama. Bukan hanya Pemerintah semata. Tapi bagaimana kita bisa berkontribusi dan membantu dalam menyikapi kondisi sosial seperti kemiskinan itu,” jelasnya.

Melalui sinergi itu, diharapkan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat tersikapi dengan lebih baik. Serta bisa ditangani dengan sejumlah solusi yang dapat dilakukan.

“ Masyarakat hendaknya lebih tanggap dan jeli melihat kondisi sosial disekitar,” ucapnya.

Guna memaksimalkan peranannya, LK3 Bontang jelas Suratmi akan melakukan assesment untuk mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan para warga di Kota Bontang, utamanya masyarakat berkemampuan rendah dan masuk kategori miskin.

Bantuan yang diberikan pun sesuai dengan program yang ada, yang terintergrasi antara Dinas Sosial Kota Bontang, Provinsi hingga Pemerintah Pusat. Disamping turut melibatkan badan zakat milik pemerintah maupun swasta untuk membantu para warga miskin.

“Itu yang akan kami lakukan dalam waktu dekat ini,” lanjutnya.

Kemiskinan akan terus menjadi cerita klasik yang berputar pada satu titik, tanpa ada upaya jitu untuk membawa masyarakat keluar dari sangkar kemiskinan.

Jika hal ini tidak menjadi tanggung jawab bersama, serta memaksimalkan peran masing-masing. Baik itu Pemerintah, maupun masyarakat.

Kepedulian adalah kunci utama dalam upaya pengentasan kemiskinan, dan menjadi salah satu kondisi sosial yang hendaknya terus ditekan.

Mbah Ani dan Sumiati, adalah contoh potret kemiskinan di kota Bontang. Jangan sampai hal seperti ini terus mengakar, tanpa ada solusi. Siapapun pemimpinnya, tanpa ada kepedulian sulit rasanya untuk merubah kondisi yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. (*)

Bontang, 15 Januari 2015 – Sary & Ariston

 

Editor : Maya Ch