Empat Siswa Diberhentikan, Pihak Sekolah Katakan Sesuai Prosedur

Bontang. Keputusan memberhentikan empat siswa yang ketahuan merokok di lingkungan sekolah yang diketahui merupakan siswa SMP YKPP Bontang, dinilai pihak sekolah sesuai dengan prosedur dan tata tertib yang berlaku.

Pasalnya, pelanggaran yang yang dilakukan empat anak itu telah melampaui batas poin yang diberikan, sehingga harus mendapat konsekuensi dikeluarkan dari sekolah.

“Dalam sistem yang berlaku di SMP YKPP, setiap siswa yang melakukan pelanggaran akan mendapatkan poin. Dan jika poin sudah melampaui batas, para siswa harus menerima konsekuensi dengan dikeluarkan dari sekolah,” terang Puriasih Anggraini, Kepala Sekolah SMP YKPP.

Dijelaskan Puriasih, keputusan mengeluarkan siswa tidak dilakukan begitu saja tanpa pertimbangan. Namun melalui rapat dewan guru yang digelar setelah kejadian tersebut.

Alhasil, rapat memutuskan sepakat untuk memberhentikan empat siswa tersebut, mengingat poin pelanggaran mencapai jumlah maksimum, yakni 100 poin.

“Sistem poin yang berlaku yakni poin 1 hingga 50 pemanggilan orang tua pertama, poin 51 hingga 70 pemanggilan kedua, poin 71 hingga 99 pemanggilan ketiga. Dan kalau poin 100, kami mengembalikan siswa kepada orang tua atau diberhentikan dari sekolah,” tambahnya.

Terkait pelanggaran yang dilakukan, empat siswa tersebut terangnya melakukan dua pelanggaran sekaligus, diantaranya perbuatan yang mencemarkan nama baik sekolah dengan poin pelanggaran sebesar 50, serta merokok di lingkungan sekolah menggunakan seragam dikenai poin sebesar 100.

“Kalau ditotal dua pelanggaran itu mencapai 150 poin. Mengacu pada sistem poin itulah kenapa ke-empat siswa tersebut dikembalikan ke orang tua masing-masing,” pungkasnya.

Sebelumnya empat siswa diberhentikan pihak SMP YKPP Bontang karena ketahuan merokok dilingkungan sekolah. Hal tersebut kemudian turut mengundang komentar beragam pihak, tak terkecuali Walikota Neni Moerniaeni, yang menyatakan telah meminta Dinas Pendidikan Kota Bontang untuk mengusut tuntas permasalahan ini. Sebab Neni menilai pemberhentian siswa tersebut tidak sesuai dengan prosedur yang ada. (*)

 

Laporan : Sary & Yuli

Editor : Maya Ch