Bontang. Dalam upaya memutus mata rantai pengangguran, serta memaksimalkan potensi lokal terserap dalam dunia kerja, menjadi salah satu semangat terbentuknya Himpunan Lembaga Pelatihan Seluruh Indonesia (HILSI) Kota Bontang. Hal ini mengingat permasalahan pengangguran menjadi satu dari banyak persoalan dalam dunia ketenagakerjaan.
“Hal ini seakan tidak ada habisnya. Maka dari itu Hilsi akan berupaya maksimal membantu Pemerintah dalam memutus mata rantai tersebut,” ungkap Siti Aisyah, pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hilsi Bontang, dalam kegiatan pelantikan pengurus Hilsi Bontang periode 2016-2020, Rabu 18 Januari 2016.
Penyebab lain kata dia, pertumbuhan tenaga kerja pun masih jauh dari kata seimbang dengan jumlah penduduk. Dimana kendala utama lebih pada ketidaksiapan pencari kerja, khususnya pada aspek ketrampilan.
“Jadi keberadaan Hilsi mengupayakan bagaimana para pencari kerja tersebut dapat terserap didunia kerja,” tambahnya.
Sementara Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HILSI Kaltim Rifyanto Bakrie menyampaikan, meski keberadaan Hilsi belum poluler dimasyarakat, ia berharap keberadaan organisasi ini dapat dinamis dan mampu menjawab permasalahan ketenagakerjaan yang ada di Kalimantan Timur, khususnya Kota Bontang.
“Semoga kedepan keberadaan Hilsi bisa diterima dalam upaya membantu kesiapan para pencari kerja di Kalimantan Timur ini,” ucapnya.
Melihat antusias ini, Wakil Walikota Basri Rase, dalam sambutannya mengatakan keberadaan Hilsi yang membawahi Lembaga Pelatihan dan Kompetensi (LPK) di Kota Bontang, dapat lebih berperan dalam mencetak calon tenaga kerja yang kompeten di bidang masing-masing.
“Yang pasti, pemerintah akan selalu mendukung program yang dilaksanakan, selama itu untuk kepentingan dan pengembangan sumberdaya masyarakat,” paparnya. (*)
Laporan : Faisal