Tenggarong. Kutai Kartanegara (Kukar) merupakan wilayah penghasil perikanan air tawar yang sangat tinggi dan menjanjikan, sehingga bisa mejadi salah satu mata pencaharian warganya dengan cara mengolah ikan air tawar tersebut menjadi sebuah produk yang laris di pasaran.
Dan salah satu daerah Kukar yang warganya mengolah ikan air tawar adalah Desa Rebaq Rinding, Kecamatan Muara Muntai. Warga Desa Rebaq Rinding mengolah ikan air tawar menjadi ikan asin yang pasarannya bahkan sudah menembus pulau Jawa.
Di tempat ini sendiri setiapnya memproduksi ikan asin, dengan melibatkan atau memperkerjakan warga sekitar, terutama para ibu rumah tangga. Dalam proses pembutannya, puluhan hingga ratusan kilo ikan air tawar yang merupakan merupakan hasil tangkapan para nelayan di sekitar Desa Rebaq Rinding setiap harinya dibersihkan dan kemudian diolah menjadi ikan asin khas Desa tersebut.
Hadri, yang merupakan salah satu karyawan rumah pengolahan ikan asin di Desa Rebaq Rinding menuturkan, sejauh ini produksi ikan asin di Desa Rebaq Rinding semakin meningkat, pasalnya permintaan para konsumen di luar daerah sangat tinggi. Produksi ikan asin Desa Rebaq Rinding ini sudah merambah di beberapa pasar regional hingga ke sejumlah daerah pulau Jawa.
“Disini kami memproduksi beberapa jenis ikan air tawar, dengan kualitas yang sangat bagus. Dalam pengolahan ikan asin ini tergantung dengan musim ikan yang di hasil oleh para nelayan di sekitar. Kondisi alam juga bisa mempengaruhi produksi ikan asin, bergantung pada hasil tangkapan ikan para nelayan sekitar. Selain itu, untuk memproduksi ikan asin ini membutuhkan waktu 2 sampai 3 hari, mulai dari pembersihan hingga penjemuran ikan,” jelasnya.