Ikuti Himbauan Pemerintah, Ketua Masjid Jami’ Al-Amin Diminta Keluar Dari Masjid

Bontang. Beberapa oknum tetap gelar sholat ied di Masjid Jami’ Al-Amin Loktuan walaupun sudah dilarang oleh Ketua Pengurus Masjid. Oknum tersebut mengumunkan pada hari Raya Idul Fitri 1441H kemarin bahwa Masjid Jami’ Al-Amin menggelar sholat Ied padahal Pemerintah Kota Bontang bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bontang telah mengeluarkan himbauan untuk tidak melaksanakan Sholat Ied secara berjamaah di Masjid.

Ketua Masjid Jami’ Al-Amin Loktuan Munir Abdullah pada saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa dirinya tidak tau bahwa ada rapat kecil yang diadakan oleh bukan pengurus inti dari Masjid Jami’ Al-Amin, dan pada rapat tersebut mereka memutuskan untuk melaksanakan Sholat Ied hanya untuk para jamaah yang sering mengadakan Sholat tarawih selama bulan Ramadhan.

Tetapi pada Minggu (24/5/2020) pagi, dirinya mendengar adanya pengumuman dari pengeras Masjid bahwa di Masjid Jami’ Al-Amin akan dilakukan Sholat Ied berjamaah, sehingga warga sekitar langsung berbondong-bodong mendatangi Masjid tersebut untuk ikut Sholat Ied.

Mendengar pengumuman tersebut, Munir langsung bergegas menuju Masjid dan hendak melakukan pengumuman bahwa Masjid Jami’ Al-Amin tidak menggelar Sholat Ied berjamaah sesuai dengan himbauan dari Pemerintah dan MUI Bontang. Tetapi dirinya malah diminta untuk meninggalkan Masjid sehingga akhirnya dirinya mengalah dan meninggalkan Masjid  tersebut.

“Saya mengatakan bahwa tidak ada ijin dari pemerintah untuk melakukan Sholat Ied berjamaah, apabila ada pasti ada pengumuman resmi dari pemerintah, dan saat ini Bontang masih bersataus KLB yang artinya himbauan untuk tidak melakukan kegiatan sosial yang mengundang orang banyak belum dicabut,” jelasnya.

Munir mengatakan bahwa apabila dirinya diberitahukan perihal rapat yang digelar pada malam sebelum hari raya tersebut, mungkin akan ada beberapa solusi yang bisa diberikan olehnya, tetapi karena dia tidak mengetahui perihal rapat tersebut makanya dirinya terkejut ketika pagi itu ada pengumuman tersebut.

“Saya selalu berkomunikasi dengan Ketua Dewan Masjid Bontang dan Ketua  Badan Koordinasi Dakwah Islam Bontang untuk meminta kelonggaran agar Masjid Jami’ Al-Amin bisa melaksanakan Sholat Ied, tetapi mereka mengatakan untuk jangan dulu dan tetap mengikuti anjuran pemerintah,” ungkapnya.

Walaupun mendapat perlakuan kurang menyenangkan, Munir mengatakan dirinya tidak akan mempermasalahkan hal tersebut dan berharap jamaah Masjid Jami’ Al-Amin dapat terus mengikuti anjuran dari Pemerintah.

Laporan: Rudy