Bontang. Kota Bontang telah mencatat sejarah sebagai daerah pertama di Indonesia yang secara resmi melaksanakan Deklarasi Kota Pancasila dan meneken Nota Kesepahaman antara Pemerintah Kota Bontang dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia. Kegiatan ini berlangsung di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang pada pagi Rabu (11/10/2023) pagi.
Deklarasi Kota Pancasila dan penandatanganan Nota Kesepahaman ini dipimpin oleh Wali Kota Bontang, Basri Rase, bersama Kepala BPIP Republik Indonesia, Yudian Wahyudi. Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah narasumber ternama, termasuk Kepala BPIP RI Prof. Yudian Wahyudi, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi Komunikasi, dan Jaringan IR Prakoso, Direktur Pencegahan BNPT RI Irfan Idris, serta Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan serta Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah, Muhmamad Aswad.
Tidak hanya itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota Bontang, Najirah, Ketua DPRD Bontang Andi Sofyan Hasdam, unsur pimpinan PORKOFIMDA, serta Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Bontang.
Dalam sambutannya, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi Komunikasi, dan Jaringan IR Prakoso menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya bersama untuk memahami dan memperkuat nilai-nilai Pancasila. Ia berbicara tentang bagaimana ideologi Pancasila harus menjadi bagian dari setiap jiwa rakyat Indonesia, terutama dalam konteks yang kali ini terwujud di Kota Bontang.
“Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, menjadi fondasi kuat bagi kehidupan sosial, politik, dan budaya di seluruh negeri. Pancasila bukan sekadar semangat yang terbatas pada teks konstitusi, melainkan suatu perasaan yang hidup dalam diri setiap individu dan Pancasila harus menjadi bagian tak terpisahkan dari jiwa rakyat Indonesia,” tegasnya.
Wali Kota Bontang Basri Rase, mengucapkan terima kasih kepada BPIP RI dan para narasumber yang telah hadir untuk memberikan pembinaan ideologi Pancasila. Keputusan untuk melaksanakan Deklarasi Kota Pancasila sejalan dengan perayaan Hari Jadi Kota Bontang yang ke-24 tahun. Basri Rase juga mengajak seluruh ASN dan Kepala OPD yang hadir untuk mendengarkan pembaruan tentang penguatan pembinaan ideologi Pancasila yang disampaikan oleh narasumber dari BPIP RI.
“Dalam pengembangan ideologi Pancasila, partisipasi dan pemahaman yang lebih dalam dari semua unsur masyarakat, termasuk ASN dan OPD, sangat penting untuk menjadikan Pancasila sebagai dasar dan pedoman yang kuat dalam setiap aspek kehidupan di Kota Bontang,” ucapnya.
Kepala BPIP RI, Prof. Yudian Wahyudi, menegaskan nilai-nilai ideologi Pancasila sebagai falasafah kemanusiaan yang akan membawa perdamaian universal di masyarakat Indonesia. Dalam menghadapi arus globalisasi yang semakin cepat, pemahaman akan nilai-nilai Pancasila menjadi kunci untuk mempertahankan eksistensi Pancasila di tengah perubahan dunia yang begitu dinamis.
“Pancasila bukan hanya sekadar konsep konstitusi, melainkan sebuah filosofi kemanusiaan yang mendasari keberagaman dan persatuan dalam masyarakat Indonesia. Ideologi Pancasila, adalah pondasi yang kuat untuk menciptakan harmoni dan perdamaian di tengah-tengah masyarakat yang beragam,” terangnya.
Deklarasi Kota Pancasila dan penandatanganan Nota Kesepahaman ini menjadi tonggak bersejarah dalam upaya memperkuat nilai-nilai Pancasila di Indonesia, khususnya di Kota Bontang. Pemerintah Kota Bontang bersama BPIP RI memimpin perjalanan menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang ideologi Pancasila, sebagai fondasi masyarakat yang lebih harmonis dan damai.