Komisi 2 Dprd : Jangan Sampai Insiden Ini Berulang

Bontang. Kembali terjadinya kebakaran di Pesantren Hidayatullah Bontang, Jl Imam Bonjol Bontang Utara yang menghanguskan asrama putra pada Sabtu (3/10/2015) lalu, akibat korsleting listrik.

Turut mengundang perhatian Dprd Kota Bontang, yang mengharapkan agar kejadian seperti ini tidak kembali terulang untuk kedepannya.

Ketua Komisi 2 Dprd Bontang, Ubayya Bengawan yang turun menyambangi lokasi kejadian tak lama setelah peristiwa berlangung menuturkan, agar hal in dapat menjadi perhatian semua pihak. Terutama pengelola pesantren untuk lebih waspada terhadap instalasi listrik diareal pesantren.

Banyaknya kabel yang menumpuk, dan disinyalir dapat memicu kebarakaran menurutnya dapat lebih dirapikan. Sehingga potensi kebakaran akibat korsleting dan percikan api yang bisa ditimbulkan, bisa diantisipasi.

Mengingat kejadian serupa juga disinyalir akibat korsleting listrik yang sebelumnya menghanguskan asrama putri.

“Ini kan sudah 2 kali kebakaran, dulu asrama putri dan sekarang asrama putra. Permasalahannya juga akibat listrik. Saya harap masyarakat jangan meremehkan kondisi kabel dan instalasi yang semrawut, bisa fatal,” ungkap Ubayya.

Sementara itu Sekretaris Komisi 2 Dprd Kota Bontang, Suwardi, juga meminta adanya pengawasan yang lebih ketat dari PLN Bontang, terkait instalasi dan alur kabel yang terpasang disetiap rumah maupun instansi yang menjadi pelanggan.

Pemantauan berkala dari PLN keseluruh pelanggan di Kota Bontang menurutnya dapat dilakukan, agar kejadian seperti ini bisa diantisipasi.

“PLN juga harusnya dapat mengawasi dan turun lakukan pengecekan secara berkala. Jangan pas kebakaran aja baru turun kelapangan. Jadi potensi kebakaran akibat korsleting ini bisa diantisipasi,” ujarnya.

Sementara itu, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disosnaker) Bontang sudah salurkan 35 kardus mie instan, 35 karung beras, 10 terpal dan ratusan ikan kaleng bagi kebutuhan makanan di Ponpes Hidayatullah. Disamping menginventarisir apa saja kebutuhan lainnya di pondok pesantren, terutama untuk kelanjutan proses belajar mengajar.

“Bantuan makanan sudah kami salurkan ke korban, karena menurut kami itu yang paling mendesak saat ini,” jelas Kepala Disosnaker Bontang, Abdu Safa Muha.

Sedangkan untuk pembangunan kembali asrama, jelas Safa Muha akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan sejumlah pihak terkait.

“Untuk hal itu, nanti akan kami koordinasikan lebih lanjut,” pungkasnya.

 

Laporan : Yulianti Basri & Nasrul

Editor : Revo Adi M