Bontang. Keberadaan lahan HOP 7 seluas 61 hektar di Kelurahan Gunung Elai Bontang Utara, kedepannya tidak hanya dimanfaatkan menjadi alun-alun Bontang, namun turut dibarengi pembangunan sejumlah objek berwawasan pengetahuan.
Salah satunya, pembangunan gedung pusat pembelajaran gas dunia atau kampus LNG Academy. Perencanaan tersebut menyusul adanya hibah lahan HOP 7 oleh Pertamina kepada Pemerintah Kota Bontang, seluas 18 hektare, dari total lahan 61 hektare.
Hal itu diungkapkan Ketua Komisi 2 DPRD Ubayya Bengawan, saat ditemui usai rapat kerja bersama Pemerintah dan PT Badak Ngl, terkait pemanfaatan lahan HOP 7 beberapa waktu lalu.
“Nanti tidak hanya dibangun alun-alun saja, tapi ada juga islamic center, museum atau tugu sejarah LNG Badak, hingga pembangunan kampus LNG Academy,” kata Ubayya.
Namun begitu, satu hal yang kini menjadi pekerjaan rumah Pemerintah dan DPRD, terkait kepemilikan lahan yang bukan lagi wewenang PT Badak dan Pertamina. Sebab HOP 7 telah dikelola langsung Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan, sehingga lahan dinyatakan dikelola oleh Negara.
Akan tetapi itu kata Ubayya tidak menjadi persoalan, sebab peluang pemanfaatan lahan tetap terbuka lebar. Melalui pengajuan permohonan hibah lahan tersebut kepada Kementerian Keuangan, yang rencananya akan dilakukan DPRD bersama Pemerintah pada Oktober 2017 ini.
“Dalam berkas pengajuan hibah, juga kita lampirkan rencana pemanfaatan lahan seluas 61 hektar tersebut untuk berbagai fasilitas yang direncanakan,” tambah Ubayya.
Senada, Anggota Komisi 2 lainnya Abdul Kadir Tappa, berharap agar pembangunan kampus LNG Academy bisa terealisasi, mengingat hal tersebut akan mampu menarik seluruh pekerja gas dari berbagai negara untuk belajar di Bontang.
“Dan ini akan menjadi salah satu keunggulan lain kota Bontang,” kata Kadir Tappa. (*)
Laporan: Sary | Aris