Lebih Pilih Hapus E-Performance, Pns Juga Minta BNI Life Segera Dicairkan

Bontang. Tidak jauh berbeda dari tenaga Non Pns, para Pegawai Negeri Sipil (Pns) Kota Bontang juga dihadang kegelisahan, lantaran wacana penghapusan tunjangan pendapatan penghasilan (TPP) pada 2017 mendatang. Disebabkan defisit anggaran yang melanda pemerintah.

Setyo Sanyoto, salah satu Pns mengungkapkan wacana ini membuat ia dan pegawai lain yang masih berada di golongan rendah, terpaksa gigit jari. Pasalnya, banyak kebutuhan sehari-hari yang harus di bayarkan. Setyo menyatakan, dibanding penghapusan TPP, Pns di Kota Bontang lebih memilih pemerintah melakukan penghapusan e-performance.

“Kami lebih memilih e-performance dihapus daripada tunjangan penghasilan,” ujarnya.

Selain itu Pns Bontang turut meminta dana asuransi BNI Life dapat segera dicairkan pada Desember 2016 ini. Sebab selain harus membayar iuran yang cukup besar dan memberatkan senilai 200 Ribu Rupiah perbulannya, pencairan BNI Life juga diharap dapat meringankan beban pns jika wacana penghapusan tunjangan benar akan dilakukan.

Terlebih permasalahan tidak sinkronnya data antara pihak BNI Life dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bontang, dengan ditemukannya dana sebesar 9,2 Milyar Rupiah yang tak bertuan. Menjadi dasar bagi Pns mempertanyakan kejelasan manfaat kepesertaan BNI Life ini.

“Makanya kami harap BNI Life juga bisa segera dicairkan. Sehingga manfaatnya bisa jelas dirasakan, terlebih saat ini,” tambahnya.

Seperti diketahui, pada April 2009 lalu pemerintah melakukan kerjasama dengan perusahaan asuransi BNI Life, sebagai kebijakan pemerintah saat itu terkait sistem dan peningkatan kesejahteraan pegawai negeri sipil (pns) dan non pns di lingkup pemerintah Kota Bontang. Melalui asuransi purnatugas pegawai.

Dana yang disetorkan bisa diambil jika peserta asuransi sudah pensiun atau meninggal dunia. Namun untuk prosesnya tetap membutuhkan persetujuan dari pemerintah.

“Kalau misalkan kondisi masih seperti ini, kami Pns dan Non Pns Bontang akan berkoordinasi dengan daerah lain di Kaltim, untuk melakukan aksi ke pusat,” pungkas Setyo. (*)

 

Laporan : Yulianti Basri

Editor : Maya Ch