Lewat Jalan HOP, Warga RT 19 Gunung Elai Mengaku Dimintai Retribusi

Bontang. Permasalahan banjir yang terjadi beberapa waktu lalu di RT 19 Kelurahan Gunung Elai Bontang Utara, menguak fakta baru. Yakni warga yang bermukim di wilayah tersebut, mengaku dimintai retribusi oleh Yayasan Pengelola Perumahan HOP jika ingin terus melalui akses kawasan itu.

Hal tersebut diungkapkan Ketua RT 19 Gunung Elai Dera Gervasius, saat inspeksi mendadak (sidak) Komisi 3 DPRD Bontang, Senin (27/11).

Dikatakan Dera, dari informasi yang diterima pihaknya dari warga RT 19, penarikan retribusi oleh pihak yayasan dilakukan lantaran warganya kerap melalui akses jalan di perumahan tersebut, mengingat akses perumahan HOP menjadi satu-satunya jalan warga RT 19 untuk keluar masuk saat banjir melanda.

“Kadang warga merasa heran dengan aturan pihak yayasan, selain menarik retribusi warga juga dimintai pembayaran untuk perbaikan jalan yang rusak di daerah itu,” ungkap Dera Gervasius.

Ditambahkanya, penarikan retribusi sudah berlangsung sejak 2016 lalu, namun hingga kini warga RT 19 tetap menolak untuk hal tersebut. Bahkan sebagai bentuk protes, warga telah melaporkan hal ini kepada pihak Kelurahan.

“Kami sudah ke Kelurahan melaporkan hal ini, agar bisa ditindaklanjuti pemerintah,” tandasnya.

Baca Juga: Cari Solusi, Wawali Basri Sayangkan Retribusi Jalan Perumahan HOP

Sementara Ketua Komisi 3 DPRD Rustam, mengaku kaget atas laporan tersebut. Dirinya mengaku akan berupaya untuk segera menyelesaikan permasalahan ini, agar jalan dapat dihibahkan ke pemerintah. Bahkan pihaknya kata Rustam, akan segera memanggil yayasan pengelola perumahan, untuk dimintai konfirmasi.

“Kita akan panggil yayasan pengelola, apakah benar seperti ini atau bagaimana,” kata Rustam.

Senada anggota komisi 3 M Dahnial, pun berencana untuk mengumpulkan seluruh pihak terkait, guna membahas persoalan ini. Meski ia juga menyarankan agar pemerintah dapat membuatkan akses jalan baru di RT 19, agar jalan perumahan hop ini tidak menjadi satu-satunya akses keluar masuk warga sekitar.

“Dengan adanya jalan baru, warga punya alternatif akses yang bisa dilalui. Terutama saat banjir,” ucapnya. (*)

 

Laporan: Sary | Aris