Bontang. PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) meraih predikat tertinggi Platinum Rank, dalam ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2022, yang diselenggarakan The National Center for Sustainability Reporting (NCSR). Penghargaan diterima SEVP Business Support Pupuk Kaltim Meizar Effendi, dari Ketua NCSR Ali Darwin di The Westin Jakarta, Jumat (24/11/2022).
Predikat Platinum Rank ASRRAT 2022 merupakan kelima kalinya diraih Pupuk Kaltim, atas kinerja dan kontribusi perusahaan dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), melalui peningkatan komitmen terhadap lingkungan dan masyarakat sesuai prinsip Environment, Social dan Governance (ESG).
Diungkapkan Meizar Effendi, hal tersebut menjadi salah satu misi Pupuk Kaltim yang direfleksikan melalui kebijakan dan program strategis dengan beragam pengembangan secara berkesinambungan. Penghargaan ini pun menjadi bukti komitmen Pupuk Kaltim dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, yang secara konsisten terus diimplementasikan melalui berbagai pengembangan program serta inovasi setiap tahun.
“Pupuk Kaltim berkomitmen untuk terus menjalankan aktivitas bisnis yang bertanggung jawab sesuai konsep keberlanjutan, dengan menitikberatkan pada aspek lingkungan, sosial ekonomi dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Meizar.
Implementasi komitmen tersebut salah satunya dituangkan Pupuk Kaltim melalui laporan berkelanjutan, untuk mengukur capaian program pada berbagai aspek. Sehingga kontribusi perusahaan semakin memberikan dampak yang lebih signifikan, dengan evaluasi dan peningkatan secara menyeluruh.
Diantaranya program PKT Proaktif, yang diinisiasi untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam menyikapi kondisi sosial di masyarakat. Program yang awalnya digagas untuk membantu penanggulangan pandemi Covid-19 ini, terus dikembangkan dengan menyasar seluruh aspek kehidupan. Mulai kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial kemasyarakat hingga pemberdayaan.
Dua tahun terakhir, PKT Proaktif terus menggencarkan realisasi program dengan memberikan dukungan dan kontribusi ke berbagai wilayah Indonesia. Baik berupa bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana, peningkatan derajat kesehatan masyarakat, hingga pemberdayaan UMKM serta pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi.
“Pupuk Kaltim senantiasa mengedepankan prinsip ESG sebagai cerminan kinerja unggul perusahaa dalam menjaga keberlanjutan. Berbagai program yang dijalankan Pupuk Kaltim mencakup tiga pilar ekonomi, sosial dan lingkungan yang diselaraskan dengan indikator SDGs,” terang Meizar.
Pengelolaan lingkungan merupakan aspek utama yang menjadi perhatian serius Pupuk Kaltim. Peningkatan kinerja lingkungan juga dilaksanakan Pupuk Kaltim melalui kebijakan Life Cycle Assessment (LCA) yang mencakup lima aspek lingkungan, yakni efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air limbah, pengurangan pencemaran udara, 3R limbah B3, 3R limbah non B3, serta perlindungan keanekaragaman hayati.
“Selain itu untuk mendukung transformasi hijau sesuai konsep ESG, Pupuk Kaltim juga menginisiasi berbagai program dalam mendorong dekarbonisasi untuk mendukung tercapainya Net Zero Emission di tahun 2060,” lanjut Meizar.
Hal ini dilaksanakan Pupuk Kaltim melalui penerapan ekonomi sirkular, dengan memanfaatkan bahan baku dari bahan atau gas buangan produksi yang masih bisa digunakan. Sehingga dengan pemanfaatan gas buang, dapat mengurangi jejak karbon dari proses produksi. Selanjutnya Pupuk Kaltim juga mulai menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di area perkantoran untuk menekan emisi karbon di kawasan perusahaan.
Pupuk Kaltim juga menggagas program Community Forest, berupa aktivitas penanaman pohon dengan target 10 juta pohon hingga 2030. Program ini sudah terselenggara di berbagai daerah, seperti di Sukabumi Jawa Barat bekerjasama dengan Kostrad, Gorontalo serta Maratua Kalimantan Timur. Gagasan ini juga bagian komitmen Pupuk Kaltim untuk mencapai target pengurangan emisi karbon hingga 32,50 persen di tahun 2030.
“Pupuk Kaltim akan terus berkontribusi dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, sekaligus memberi manfaat keberadaan perusahaan bagi masyarakat. Sehingga keseimbangan antara profit, people dan planet sebagai salah satu misi Pupuk Kaltim dapat berjalan lebih maksimal,” tambah Meizar.
Ketua NCSR Ali Darwin, mengungkapkan ASRRAT tahun ini mengangkat ekonomi sirkular sebagai tema utama yang bertajuk “Pathway to Circular Economy”. Hal ini dinilai sangat relevan dengan upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dimana pelaksanaan pembangunan berkelanjutan harus dikomunikasikan kepada publik melalui Laporan Keberlanjutan.
“Sejauh mana suatu entitas berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan serta pencapaian Kinerja ESG-nya, semuanya dapat dipertanggungjawabkan dalam laporan keberlanjutan,” kata Ali.
Maka dari itu, informasi keberlanjutan tidak hanya tercakup dalam laporan yang berdiri sendiri, namun juga dapat dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan atau laporan tahunan perusahaan. Selain itu, framework pelaporan keberlanjutan tidak hanya berdasarkan GRI tetapi juga dari berbagai organisasi, yang terbaru adalah IFRS Sustainability melalui IFRS Foundation.
“Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka NCSR diubah menjadi National Center for Corporate Reporting (NCCR). Artinya kami tidak akan terlibat dengan laporan keberlanjutan saja, tapi lebih dari itu dengan mencakup semua jenis pelaporan perusahaan,” ungkap Ali. (*)