Bontang. Mutasi pertama pemerintahan Neni Moerniaeni – Basri Rase resmi dilaksanakan Jumat siang 30 Desember 2016. Pada pengambilan sumpah, pelantikan dan pengukuhan pejabat pimpinan tinggi pratama, administrasi dan pengawas di lingkungan Pemerintah Kota Bontang ini, terdapat sekira ratusan posisi pejabat struktural yang berganti. Namun tak ada satu pun pejabat pada mutasi kali ini yang mengalami demosi.
Dari 502 pejabat Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) baru ini, hampir semua merupakan wajah lama, kecuali Artahnan Saidi. Pejabat eselon yang sebelumnya berstatus non job, kini dipercaya menduduki jabatan Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan yang sebelumnya kosong ditinggalkan Siti Ngaisah yang memutuskan pensiun dini.
“Pengukuhan dan pengambilan sumpah jabatan pada hari ini untuk mengisi jabatan struktural perangkat daerah, sesuai PP nomor 18 tahun 2016. Melalui pelantikan ini, saya meminta seluruh pejabat agar dapat bekerja keras untuk mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kota Bontang,” ujar Walikota Neni Moerniaeni.
Lebih lanjut, disampaikan Neni, mutasi dan rotasi dilakukan guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat, melalui pelayanan dengan memperhatikan prinsip demokrasi. Hal ini lantaran OPD lingkup Pemkot Bontang mengalami perampingan dari 518 jabatan, menjadi 502 jabatan. Rinciannya, jabatan struktural eselon 2B yang semula 31 jabatan, kini menjadi 29 jabatan. Eselon 3A berkurang 4 jabatan menjadi 45 posisi, serta eselon 4B berkurang 16 jabatan menjadi 99 jabatan.
“Dari semula 518 jabatan, kini menjadi 502 jabatan disesuaikan dengan peraturan organisasi pemerintahan yang baru,” tambahnya.
Terkait penempatan kantor OPD baru, Neni menyatakan disesuaikan dengan kondisi gedung gabungan dinas di Bontang lestari, serta sebagian di pusat kota. (*)
Laporan; Tim Liputan Pktvbontang