Bontang. Pernyataan pengunduran diri Joni Muslim sebagai Bakal Calon Wakil Walikota Bontang, menyisakan sedikit tanda tanya dari berbagai pihak terkait adanya skenario dan intervensi partai politik.
Hal ini menilik pada latar belakang Neni Moerniaeni sebagai kader Partai Golongan Karya (Golkar), dan Joni Muslim yang memiliki keterkaitan emosional dengan Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kota Bontang. Mengingat sang adik, Faisal (FBR) yang kini menduduki jabatan Wakil Ketua DPRD Kota Bontang, merupakan kader partai dengan jargon Restorasi Indonesia tersebut.
Dan dalam perhelatan politik Desember 2015 mendatang, kedua partai politik ini telah memiliki kandidat yang akan diusung sebagai Calon Walikota Bontang periode 2016 – 2021.
Menanggapi hal itu, Neni Moerniaeni membantah keras adanya skenario maupun intervensi partai politik dibalik pengunduran diri Joni.
Menurutnya Golkar sebagai partai yang membesarkan namanya, merupakan partai politik yang matang, dan tidak akan melegalkan berbagai macam cara untuk merebut kekuasaan.
Termasuk perubahan skenario yang berujung mundurnya Joni sebagai Bakal Calon pendampingnya pada Pilwali mendatang.
“saya pastikan tidak ada intervensi maupun skenario partai dibalik ini. Golkar itu partai yang matang, dan tidak akan menggunakan cara-cara tersebut merebut kekuasaan. Karena kecenderungan Golkar selama ini, siapa kader yang memiliki elektabilitas tinggi, itulah yang akan diusung. Sampai detik ini, saya tidak pernah mendapatkan satupun intervensi dari partai, walau saya maju sebagai independen,” jelas Neni.
Joni Muslim pun mengungkapkan hal senada, menurutnya keberadaan adiknya sebagai kader NasDem tidak menjadi dasar pengunduran dirinya.
Walau dirinya mengakui memiliki hubungan emosional dengan NasDem, namun intervensi yang akan menjatuhkan posisi adiknya jika memaksa maju sebagai Calon Wakil Walikota Bontang, sama sekali tidak dibenarkannya.
“jangan disangkut pautkan dengan hal itu. Ini murni keputusan saya dan sama sekali tidak ada campur tangan partai politik di dalamnya. Karena saya tahu posisi adik saya, makanya saya tidak pernah mau melibatkannya dalam rencana saya untuk maju sebagai bakal calon Wakil Walikota. Jadi sama sekali tidak benar kalau ada yang menilai seperti itu.” Terangnya.
Laporan : Revo Adi M