Pansus Raperda Anjal dan Gepeng DPRD Kaltim Minta Masukan Bontang

Bontang. Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) penertiban gelandangan, pengemis, anak jalanan, dan pengamen dari DPRD Provinsi Kaltim datangi Kota Bontang, guna mendapat masukan dalam penyusunan Raperda yang kini tengah digodok tersebut, Rabu (28/10/2015).

Kota Bontang dinilai Ketua Pansus, Ferza Agustia, sebagai salah satu kota di Kalimantan Timur yang berhasil dalam penanganan permasalahan remaja, anak jalanan, gelandangan, dan pengemis. Sehingga keberadaannya dapat terus ditekan dari tahun ke tahun.

“Kami sudah kunjungan juga ke daerah lain di Kaltim untuk dapatkan masukan. Bontang salah satunya, karena kami nilai berhasil menangani permasalahan anjal (anak jalanan) ini,” papar Ferza.

Hal senada juga dikuatkan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim Henri Pailan, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menyatakan jika Raperda ini disusun sebagai acuan pembinaan bagi anak jalanan, gelandang, dan pengemis di Kalimantan Timur . Namun bukan dalam artian membasmi tanpa ada solusi yang diberikan terkait keberadaan anjal dan gepeng ini.

Sehingga melalui raperda ini diharap dapat menjadikan acuan dalam memberikan sarana penghidupan yang layak, sebagai solusi menghilangkan penyakit masyarakat tersebut.

“Raperda ini bukan untuk membasmi dan menangkap anjal serta gepeng begitu saja, tapi bagaimana mereka bisa hidup lebih layak melalui berbagai pembinaan yang kita berikan. Makanya perlu ada payung hukum yang mengatur,” terangnya.

Pertemuan yang dilakukan bersama Pemerintah Kota ini membahas tentang mekanisme penanganan anjal dan Gepeng yang dikatakan sebagai Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Bontang.

Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disosnaker) Kota Bontang, Abdu Safa Muha, menjelaskan jika Pemerintah Kota melakukan tahapan proses pendampingan, pembinaan, kerja sama mitra, hingga pemulangan PMKS tersebut ke kota asal jika tak bisa lagi dibina, melalui Dinas Sosial Provinsi Kaltim.

“Sejauh ini hanya itu yang kami lakukan. Tapi Alhamdulillah semakin hari semakin berkurang Pmks ini di Bontang,” jelasnya.

 

Laporan : Sary & Ariston

Editor : Revo Adi M