Bontang. Permasalahan di Pasar Taman Citra Loktuan terus berlanjut. Para pedagang kembali menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap Pemerintah yang dianggap tidak merespons keluhan mereka. Dalam aksi pra-protes yang diadakan pada Rabu (29/5/2024) dini hari, sejumlah spanduk dipasang di dalam gedung pasar. Spanduk-spanduk tersebut berisi pesan-pesan tajam yang ditujukan pada Pemerintah dan DPRD Bontang.
Ketua Forum Pedagang Pasar Taman Citra Loktuan, Abdul Azis, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap kinerja pemerintah. Menurut Azis, pihaknya sudah berkali-kali melakukan mediasi dengan berbagai pihak, mulai dari UPT Pasar, dinas terkait, Ketua Komisi II, Ketua DPRD, Wakil Wali Kota, hingga Wali Kota. Namun, hingga kini belum ada tanggapan yang memuaskan dari pemerintah.
Sejak para pedagang dipindahkan ke pasar baru pada Juli 2022, daya beli masyarakat menurun drastis, yang berdampak signifikan terhadap ekonomi dan perputaran dagangan mereka. Pendapatan di pasar lama dan yang baru sangat jauh berbeda. Lahan parkir sempit dan jalan masuk pasar yang curam disinyalir menjadi penyebab sepinya pengunjung.
Banyak pedagang yang berhenti berjualan karena minimnya pemasukan, sementara modal dagangan didapat dari hasil pinjaman. Akibatnya, hutang pedagang semakin menumpuk, bahkan ada yang menjual lapak, meja, atau kendaraan hanya untuk menutupi hutang.
“Sudah 2 tahun lebih kita pindah, justru pemasukan tidak ada sama sekali bahkan hutang semakin membengkak. Pun pedagang aktif semakin berkurang. Dulu masih bisa bayar uang arisan atau bahkan mengeluarkan kendaraan yang baru, tetapi sekarang tidak bisa sama sekali, justru hutang di bank dan koperasi semakin banyak,” jelas Azis.
Lebih lanjut, Abdul Azis mewakili para pedagang berharap pemerintah sebagai lembaga eksekutif serta DPRD yang merupakan wakil rakyat dapat berkoordinasi mencari jalan keluar. Ia berharap ada titik terang. Bukan malah pemerintah dan legislatif saling lempar tanggung jawab.