Pendidikan di Pesisir Masih Butuh Perhatian

Bontang. Pendidikan adalah jalan terbaik meningkatkan taraf kehidupan sebuah generasi, tak terkecuali di Kota Bontang. Maka dari itu, butuh fasilitas dan sarana prasarana belajar yang memadai, guna melahirkan generasi andal dengan sumberdaya manusia yang mumpuni.

Namun sepertinya tak begitu dengan kondisi pendidikan di wilayah pesisir utara kota Bontang. Tepatnya di pulau Gusung Kelurahan Guntung Bontang Utara. Kondisi pendidikan dikawasan ini mungkin bisa jadi cermin pendidikan pada berbagai kawasan pesisir lainnya di Bontang dan Kalimantan Timur.

Sekolah Dasar Negeri (SDN) 011 Bontang Utara menjadi satu – satunya sekolah yang ada di Gusung, berdiri sejak beberapa tahun lalu.

Sekolah dengan bentuk bangunan menyerupai huruf l ini, hanya memiliki beberapa ruangan saja. Masing-masing ruang belajar kelas 1 hingga kelas 6, ditambah satu ruang perpustakaan dan kantor.

Bahkan untuk setiap ruang kelas, hanya mampu menampung sedikit murid lantaran ukuran yang cukup sempit. Tidak ada fasilitas bermain, kantin, apalagi ruang laboratorium komputer. Semua tampak sederhana dan biasa saja.

“Banyak kendala yang terjadi, dan kadang mengganggu proses belajar mengajar. Saat air laut pasang, kegiatan belajar jadi terhambat gara-gara air masuk ke dalam kelas,” ujar Kepala Sekolah SDN 011 Bontang Utara Syaipullah.

Salah satu upaya yang kini dilakukan Syaipullah guna mengatasi kondisi tersebut, melalui pengusulan pendirian sekolah baru yang lebih layak.

“Tapi karena kondisi keuangan daerah lagi defisit, kami terpaksa harus bersabar dulu,” tambahnya.

Lebih lanjut dikatakan Syaipullah, dengan keterbatasan yang ada, tidak menyurutkan semangat anak pesisir untuk menimba ilmu. Terbukti dari tingginya presentase kehadiran siswa ditiap semester, dengan rata-rata mencapai 95 persen.

“Cuma disayangkan untuk setelah lulus SD, mereka lebih memilih membantu orangtua melaut daripada melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi,” terangnya.

Saat ini, jumlah siswa SDN 011 Bontang Utara berjumlah 61 siswa, dengan jumlah terkecil pada kelas empat sebanyak enam siswa. (*)

 

Laporan : Sary & Aris