Perkaya Inovasi Produk Wastra Binaan, Pupuk Kaltim Tingkatkan Keterampilan 15 Pembatik Sepaku IKN

Bontang. Tumbuhkan geliat industri kreatif dalam mendorong peluang ekonomi masyarakat, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) gelar pelatihan membatik cap pewarna alam dan menjahit batik modern, bagi kelompok pembatik binaan di Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang merupakan bagian kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Kegiatan diikuti 15 peserta selama lima hari, berlangsung di Gedung Diklat Pupuk Kaltim pada 17 – 21 Oktober 2024. 

VP TJSL Pupuk Kaltim Sugeng Suedi, mengatakan pelatihan ini bagian komitmen Pupuk Kaltim dalam memberdayakan ekonomi masyarakat lokal, dengan fokus pada peningkatan daya saing produk agar mampu merambah pasar nasional hingga internasional. Disamping juga memberikan nilai tambah pada produk batik lokal agar memiliki daya tarik lebih tinggi, melalui peningkatan kemampuan dan daya saing pembatik untuk berkompetisi di dunia usaha wastra modern.

Batik pewarna alam sengaja dipilih, karena berasal dari bahan organik yang lebih ramah lingkungan dibanding pewarna sintetis. Melalui pewarna alam, pembatik binaan tidak hanya didorong menghasilkan produk yang lebih aman, tetapi juga berperan aktif mendukung konsep keberlanjutan yang sejalan dengan visi dan strategi bisnis Pupuk Kaltim. 

“Begitu juga untuk menjahit batik modern, diharap mampu menghadirkan produk batik yang lebih relevan dan mengikuti tren pasar. Mengingat batik tidak hanya dilihat sebagai kain tradisional, tetapi juga bisa diolah menjadi berbagai produk fesyen,” ujar Sugeng.

Bekal pelatihan ini pun diharap makin memperkuat kapasitas pelaku batik dalam menyambut peluang Ibu Kota Nusantara, sehingga peningkatan daya saing melalui kualitas produk mampu dipacu dengan mengembangkan inovasi dan mengombinasikan tradisi melalui sentuhan modern. Hal ini pun menjadi salah satu fokus Pupuk Kaltim dalam mendorong pemberdayaan masyarakat, untuk mencapai kemandirian dengan menggali berbagai potensi usaha yang dapat dikembangkan.

Begitu pula kedepannya, Pupuk Kaltim akan terus mendukung perkembangan usaha kecil di Kalimantan Timur, mengingat pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Dimana Perusahaan tidak hanya fokus pada peningkatan produktivitas dan keberlanjutan di sektor industri, tetapi juga berupaya menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Seiring peningkatan keterampilan dan kreativitas pembatik binaan, diharap akan tercipta produk batik yang unik, berkualitas dan memiliki daya saing di pasaran. Sehingga batik dari tangan kreatif mitra binaan tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga mampu menembus pasar nasional dan internasional,” tambah Sugeng. 

Kabid Hubungan Industri Disnaker Bontang Muhammad Rusdi, menilai pelatihan ini menunjukkan konsistensi komitmen Pupuk Kaltim terhadap pembinaan dan pertumbuhan usaha kecil, agar mampu menciptakan peluang untuk mencapai kemandirian masyarakat. 

Dirinya pun menyambut positif langkah Pupuk Kaltim memperluas manfaat, melalui bekal pelatihan yang tidak hanya terfokus di Kota Bontang, tapi juga masyarakat Kalimantan Timur secara menyeluruh. Hal ini diharap makin mendorong potensi lokal agar semakin bertumbuh dengan daya saing yang kuat. 

“Terlebih para peserta tinggal di kawasan IKN, yang kedepannya diharap mampu memaksimalkan peluang bagi pasar produk lokal untuk meningkatkan daya saing dengan kualitas terjamin,” ucap Rusdi. 

Dirinya berpesan para peserta dapat terus mengasah kemampuan yang didapat selama pelatihan, agar makin berdampak terhadap kemajuan sektor usaha. Terlebih batik sangat erat dengan kreativitas yang unik dan menarik, sehingga dapat menyesuaikan selera pasar melalui produk yang dihasilkan. 

“Peserta telah dibekali dua pelatihan untuk penguatan kapasitas usaha, dan kami harap jangan disia-siakan keterampilan yang dimiliki, karena jarang ada yang bisa mendapat kesempatan serupa. Semoga pembinaan seperti ini terus digencarkan Pupuk Kaltim,” tutur Rusdi.

Salah satu peserta pelatihan Presti Silvania, menyampaikan terima kasih atas dukungan Pupuk Kaltim terhadap penguatan kapasitas pelaku usaha batik lokal melalui pelatihan yang digelar. Kata dia, pelatihan ini sangat relevan dalam mendorong pengembangan usaha, mengingat batik cap menggunakan pewarna alam masih awam bagi para pembatik. Dari pelatihan ini, anggota kelompok binaan Pupuk Kaltim tersebut makin terdorong menciptakan kreasi batik yang lebih unik dan menarik, untuk memperkaya produk dengan pilihan yang kian beragam.

“Apalagi kami sekaligus dibekali pelatihan menjahit, ini menjadi nilai tambah untuk mengembangkan usaha. Kami harap Pupuk Kaltim terus memberikan pembinaan seperti ini karena sangat bermanfaat,” kata Presti.(*)

Writer: Humas PKT