Bontang. Ruang rapat paripurna lantai 2 gedung DPRD Bontang yang dalam beberapa waktu terakhir tak dapat difungsikan akibat mengalami kerusakan pada berbagai sisi, makin parah dari sebelumnya.
Dari pantauan tim liputan PKTV, bagian atap ruang paripurna tampak lapuk, bahkan sebagian diantaranya ambruk dan menyebabkan sejumlah plafon jebol.
Kerusakan ini pun menyebabkan kabel instalasi listrik menggantung bebas tanpa penyangga, dan air hujan terus menggenang ke ruangan hingga lantai dasar.
Kondisi tersebut pun merambat ke ke gudang arsip DPRD yang juga tampak mulai rapuh dengan sejumlah kerusakan, serta ruang salah satu Fraksi disamping ruang paripurna.
“Kita tak bisa biarkan kondisi ini terus berlanjut, karena mengancam ruangan lain di bawahnya. Dan dikhawatirkan menghancurkan gedung DPRD jika tidak segera ditangani,” kata Ketua Dprd Nursalam, saat dimintai tanggapannya.
Dikatakan Nursalam, perbaikan gedung sejatinya telah dianggarkan melalui APBD Perubahan 2017, sebesar Rp600 juta. Namun melihat kerusakan yang terjadi, DPRD menilai angka tersebut tidak cukup untuk memperbaiki semua kerusakan.
“Rencananya akan kembali kami anggarkan pada APBD 2018 mendatang, untuk bisa memperbaiki seluruh kerusakan yang ada,” tambahnya.
Akibat kerusakan ini, sejak akhir 2016 lalu proses sidang paripurna DPRD terpaksa digelar di berbagai lokasi. Salah satunya auditorium Kantor Walikota Bontang.
“Semoga anggaran bisa terakomodir tahun 2018, karena kondisi ini tidak hanya mengganggu jalannya sidang, tapi juga mempengaruhi kinerja DPRD,” pungkas Nursalam.(*)
Laporan: Sary | Faisal