Selama 2019 Bontang Terima 17 Paket Program Pemagangan Disnakertrans Kaltim

Bontang. Sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan kepada masyarakat usia kerja, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Bontang kembali mendapatkan 17 paket Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja Kegiatan Pelatihan dan Pemagangan Dalam Negeri Tahun 2019, dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Hal tersebut disampaikan oleh Sulistri Kawiyani selaku Kepala Bidang Pelatihan dan Produktifitas Disnakertrans Provinsi Kaltim, di penutupan acara Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja Kegiatan Pelatihan Dan Pemagangan Dalam Negeri Tahun 2019. Yang berlangsung di Pendopo Wali Kota Bontang pada Senin (30/12/2019).

Sulistri menjelaskan bahwa Disnakertrans Provinsi Kaltim di penghujung tahun 2019 memiliki sebanyak 89 paket pemagangan kerja, dimana dari 89 paket tersebut, sebanyak 39 paket diantaranya bersumber dari dana APBD dan 50 paket lainnya bersumber dari dana APBN. Dan Kota Bontang mendapatkan 17 paket pemagangan yang bersumber dari dana dekonsentrasi yang berasal dari APBN, dan dari 17 paket pemagangan tersebut diketahui Kota Bontang mendapatkan paket pemagangan terbanyak di banding Kota Samarinda, Balikpapan dan Kutim.

“Oleh sebab itu diharapkan dengan dibukanya program pemagangan ini dapat mempercepat peningkatan kompetensi bagi calon tenaga kerja dan percepatan sertifikasi yang digulirkan oleh pusat, melalui Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, yakni penyelenggaraan pemagangan bagi calon tenaga kerja yang nantinya dipersiapkan untuk masuk ke berbagai peluang kerja di perusahaan,” jelasnya.

Sementara itu Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni yang menutup kegiatan tersebut mangatakan, bahwa tahun 2019 Pemerintah Kota (Pemkot)  Bontang mendapatkan 17 program paket bagi masyarakat usia kerja untuk mengikuti program pemagangan. Ini merupakan wujud keseriusan pemerintah dalam percepatan peningkatan kompetensi calon tenaga kerja.

“Masalah tenaga kerja bukan saja menjadi urusan disnaker kota bontang dan dinas tenaga kerja dan transmigrasi provinsi kalimantan timur namun sudah menjadi masalah bagi semua,” terangnya.

Ditambahkan oleh Neni, karena masalah pemagangan seyogyanya tidak hanya sekedar masalah pemagangan tetapi bagaimana memenuhi angka presentasi dari yang sudah mengikuti program pemagangan tersebut.

“Maka dari itu guna memenuhi angka presentasi itu neni meminta seluruh perusahaan yang ada, lebih mengutamakan masyarakat bontang untuk perekrutan tenaga kerja agar dapat mengurangi jumlah pengangguran di kota taman ini,” pungkasnya.

Laporan: Aris