Bontang. Pemerintah Kota Bontang menyusun rencana kerja terkait pembagian seragam, sepatu, dan tas gratis untuk tahun 2018 mendatang. Kondisi keuangan yang belum stabil, akan berpengaruh pada pembagian perlengkapan sekolah gratis yang kemungkinan besar dibatasi, dan hanya diberikan kepada siswa baru kelas 1 dari jenjang SD hingga SMA/ SMK pada tahun ajaran baru.
Hal tersebut dijelaskan Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum Disdik Bontang, sekaligus Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) program seragam gratis Saparuddin. Dirinya menyebut, realisasi program pemerintah ini akan tetap berlanjut kedepannya. Akan tetapi karena terbentur kondisi keuangan, maka Disdik perlu menyiasati anggaran terkait perlengkapan sekolah gratis ini.
Meski begitu pemerintah kata Saparuddin, juga tak serta merta lepas tanggung jawab. Mengingat seluruh siswa yang mencapai 38.000 lebih akan tetap mendapatkan seragam sekolah gratis berupa seragam batik. Sebagai ganti seragam sekolah umum yang tahun ini diberikan.
“Tapi ini kan baru rancangan rencana kerja, bukan sesuatu yang sudah pasti. Jadi sewaktu-waktu bisa saja berubah,” ungkapnya saat ditemui tim liputan Pktv.
Sementara untuk realisasi batik yang direncanakan pun terang Saparuddin, masih dalam pembahasan Dinas Pendidikan bersama Pemerintah Kota. Guna kepastian jenis batik yang akan dibagikan pada tahun mendatang.
“Jenis batiknya juga belum dipastikan, tapi sementara ini Pemerintah merencanakan untuk batik lokal,” tambahnya.
Program seragam dan perlengkapan sekolah gratis merupakan gagasan Walikota dan Wawali Bontang, sebagai komitmen mendukung peningkatan kualitas pendidikan. Dilakukan secara bertahap, pemerintah mulai tahun ini terlebih dlu menyalurkan tas dan sepatu sejak Oktober 2017, dan pada November ini dibagikan seragam sekolah gratis kepada 38.727 pelajar dari 125 sekolah yang ada.(*)
Laporan: Yuli | Nasrul