Bontang. Sebagai upaya percepatan tranformasi industri-industri di Indonesia menuju industri 4.0, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementrian Perindustrian Republik Indonesia (RI) telah melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi calon pendamping industri dalam proses transformasi menuju industri 4.0.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, pada Senin (5/8/2019) BPRI mengajak para peserta yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut ke PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) untuk mengikuti Bimtek lanjutan. Pupuk Kaltim dipilih untuk menggelar Bimtek tersebut karena dianggap sebagai perusahaan terbaik dalam penerapan indutri 4.0. Sebanyak 25 ASN dari Kementrian perindustrian mengikuti kegiatan Bimtek tersebut.
Kepala BPSDMI Sri Novalia mengatakan, pelatihan yang diselenggarakan tersebut adalah untuk menyiapkan ASN Kementrian Perindustrian untuk menjadi pendamping bagi industri dalam proses transformasi. Pupuk Kaltim dipilih sebagai tempat pelatihan, karena Pupuk Kaltim merupakan salah satu perusahaan terbaik dalam menerapan dan inplementasi industri 4.0.
“Diharapkan para peserta sebagai calon pendamping industri menuju 4.0, dapat mengretahui perjalanan Pupuk Kaltim menuju industri 4.0, serta mengetahui dampak dan efisiensi yang diperoleh dari penerapan tersebut,” ungkapnya.
25 orang Bimtek tersebut nantinya akan menjadi pendamping bagi industri-industri di Indonesia dalam transformasi menuju industri 4.0. Dalam Bimtek tersebut juga dipresentasikan tentang perjalanan Pupuk Kaltim menuju industri 4.0 yang dipaparkan oleh GM Teknik dan Sistem Informasi Pupuk Kaltim Heri Subagyo.
Dikatakan oleh Heri bahwa yang menjadi kunci utama untuk menuju industri 4.0 adalah adanya komitmen yang kuat dari jajaran direksi dan manajemen.
Sementara itu, usai dibuka di Ruang Meranti, Bimtek dilanjukan dengan class room yang dilaksanakan di Ruang Bioskop Gedung Wijaya Kusuma Kantor Pusat Pupuk Kaltim.
Laporan: Mansyur