Bontang. Tim Auditor Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (RI) pada Senin (12/8/2019) melakukan Surveilan Sertifikasi Industri Hijau (SIH) yang dilaksanakan di ruang Rajawali, Kantor Pusat PT Pupuk Kaltimantan Timur (Pupuk Kaltim).
Surveilan SIH merupakan pengecekan berkala terhadap perusahaan industri yang telah memperoleh sertifikasi hijau atas konsistensi penerapan SIH sesuai peraturan menteri perindustrian nomor 39 tahun 2018, tentang tata cara SIH dan Pupuk Kaltim telah mendapatkan SIH pada tahun 2017.
Surveilan SIH juga dilakukan untuk menilai implementasi perusahaan dalam proses produksinya, mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta memberi manfaat kepada masyarakat.
Manager Lingkungan Hidup Pupuk Kaltim Achmad Syamsul Arief, berharap lewat kegiatan tersebut perusahaan dapat semakin baik dan lebih maju kedepannya.
“Semoga dengan ilmu, masukan, dan saran dari tim auditor perusahaan akan semakin baik dan maju,” ungkapnya.
Sementara itu, Willy Fandri yang merupakan Ketua Auditor Surveilan SIH mengatakan, surveilans dilakukan untuk melihat pelaksanaan SIH dan penggunaan logo untuk kepentingan promosi.
Selain melakukan kunjungan, Tim Auditor melanjutkan kegiatan audit pada Selasa (12/8/2019) dengan bertemu sejumlah pihak yang berkepetingan, serta mengecek beberapa dokumen urea yang telah tersertifikasi.
Untuk diketahui, Pupuk Kaltim telah 8 kali meraih penghargaan Industri Hijau secara berturut sejak 2010, dan merupakan satu dari 87 perusahaan penerima level 5 di Indonesia dari kementerian perindustrian.
Penghargaan tersebut didapat dengan melihat konsistensi pengelolaan lingkungan dari proses produksi Pupuk Kaltim yang dinilai mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup.
Di penghujung 2018, Pupuk Kaltim bahkan meraih Penghargaan Perusahaan Industri Pupuk yang berhasil meraih penghargaan Industri Hijau peringkat 5 (tertinggi) dari kementrian RI.
Perusahaan telah membuktikan komitmen untuk selalu mengedepankan aspek continous improvement dan inovasi dalam segala hal, khususnya dalam bidang CSR dan CSV.
Laporan: Yuli | Aris