Tingkatkan Minat Baca, Komunitas Ini Buka Ruang Baca di Ruang Publik

Bontang. Terlihat ramai kunjungan sore itu di Taman Adipura Bontang Kuala. Ada yang datang bersama keluarga, ada juga yang datang bersama teman. Aktifitas mereka juga bermacam-macam. Ada yang datang berolahraga, ada yang datang sekadar berkumpul bersama hingga yang datang untuk menikmati berbagai macam makanan yang dijajakan.

Ada yang terlihat berbeda dari yang lain. Di sudut taman, sekelompok pemuda-pemudi terlihat memikat perhatian sekitar. Sekempok pemuda-pemudi itu membuka ruang baca di sudut taman. Dari menggelar lapak baca buku itu, terlihat kerumunan anak-anak belia sedang antusias melihat-lihat buku bacaan.

Wujud meningkatkan minat baca bagi para masyarakat dan pemuda di kota Bontang. Beberapa pemuda-pemudi di Bontang membuka lapak baca Bontang yang didirikan sejak Desember 2018 lalu. Yestu sebagai salah satu pendiri lapak baca Bontang bersama dua rekannya membentuk gerakan membaca dan menggelar buku bacaan di ruang publik untuk membudayakan membaca yang sekarang menjadi kurang.

Dari seringnya berkumpul bersama, Yestu dan dua rekannya, Sarif dan Rani terinspirasi untuk menggalakkan baca di ruang – ruang publik. Dari kedai kopi ke kedai kopi lainnya mereka mengusahakan untuk tetap menggalakkan budaya baca.

Tujuan dari terbentuknya lapak baca ini, ia katakan sebagai menggalakkan membudayakan baca buku. Ia merasa dengan membaca buku secara bentuk fisik berbeda dengan membaca buku secara elektronik yang sekarang menjadi tren digital.
“Ada kenikmatan, tersendiri saat membaca buku secara fisik,” kata Yestu saat ditemui bersama rekannnya sedang menggelar lapak baca buku di taman Adipura Bontang Kuala.

Awalnya dimulai dari kedai – kedai kopi dimana dirinya sering bercengkrama bersama dengan teman – temanya. Ia merasa bahwa ini bukan ide baru, namun sudah ada di beberapa kota daerah di luar Bontang. Namun ia katakan, di Bontang sekadar hanya keinginan dan mau menggelar lapak buku secara sukarela dengan maksud agar ada yang tergerak untuk membaca.
“Perkara untuk urusan pengunjung ada atau tidak itu terakhir,” jelasnya.

Menurutnya tanggapan terhadap minat baca yang ada di Bontang masih sangat rendah, ia katakan tidak semua. Dengan melihat keadaan yang dilihat sejauh ini, dia melihat bahwa ada beberapa tempat yang masih sibuk dengan gadget dan ada juga yang sibuk dengan membaca buku.

Selama membuka lapak baca di ruang publik, dirinya melihat ada antusiasme masyarakat. Itu dia lihat dengan ada yang benar-benar membaca dan ada yang melihat-lihat saja saat dirinya dan rekannya menggelar lapak baca.
Dengan membuka lapak baca ini, komunitas ini berharap masyarakat Bontang kembali gemar dalam membaca.
“Dengan adanya ini kepada ngak membaca, kami hanya punyanya buku dan mengajak membaca buku, ternyata membaca buku itu nikmat,” urai Yestu.

Lapak baca Bontang memiliki sasaran. Dimana sasarannya yaitu pemuda dan anak-anak. Dengan anak yang masih memiliki rasa kebaikan dalam dirinya sehingga ketika anak – anak diajak baik maka akan baik pula.

Yestu memberikan tips-tips meningkatkan minat membaca kepada masyarakat yang ingin gemar membaca. Pertama harus ada kemauan terlebih dahulu. Kedua, ketika bosan usahakan jangan berhenti.
“Ketika membaca ada dititik jenuh jangan berhenti walaupun dirasa berat,” tutupnya memberikan tips.

Penulis: Yahya